Bukan Bill Gates, Ternyata Miliarder Ini yang Jadi Pemilik Lahan Pertanian Terbesar di AS, Punya Jutaan Hektar Lho!
Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa salah satu pendiri Microsoft Corp, Bill Gates, memiliki sebagian besar tanah pertanian Amerika. Meski memiliki hampir 270.000 hektar lahan pertanian di AS, tetapi bukan Gates pemilik tanah pertanian terbesar di AS. Ada miliarder lain yang secara pribadi memiliki 2,2 juta hektar sebagai pemilik tanah terbesar di AS.
Ialah John Malone, mantan CEO Tele-Communications Inc., yang dibeli AT&T Inc. Malone dikabarkan memiliki berbagai bisnis peternakan dan real estat, terutama di Maine, New Mexico, Colorado, dan Wyoming.
Melansir Benzinga di Jakarta, Jumat (9/12/22) miliarder berharta USD9,6 miliar (Rp149 triliun) ini mengatakan dia membeli tanah itu karena mereka tidak membuatnya lagi. Dia juga memiliki tiga hotel di Dublin, Irlandia, dan yang keempat di Limerick.
Baca Juga: Cimory Semakin Digemari, Pendirinya Masuk Daftar Miliarder Forbes, Duitnya Selangit!
Malone membuat keputusan untuk menempatkan miliaran dolar kekayaannya ke tanah setelah menghabiskan musim panas dengan bekerja di pertanian keluarga di Pennsylvania.
Bell Ranch di New Mexico, dataran seluas 290.100 hektar yang dihiasi mesa, ngarai rimrock, padang rumput, dan gunung berbentuk lonceng yang khas adalah salah satu akuisisi signifikan pertamanya. Selain itu, Bridlewood Farms Florida adalah aset penting baginya.
Dia sekarang memegang gelar tuan tanah terbesar di AS, melampaui Ted Turner dengan total 2,2 juta hektar tanaman, properti peternakan, dan hutan.
Malone mencatat dalam wawancara CNBC bahwa pelestarian adalah motivasi utamanya untuk membeli tanah, dan dia berniat untuk membeli lebih banyak lagi. Dia mengatakan bahwa propertinya berfungsi sebagai sumber pendapatan yang dapat diandalkan dan lindung nilai yang kuat terhadap inflasi.
"Konservasi tanah itu penting," kata miliarder itu. "Itu adalah virus yang saya dapatkan dari Ted Turner."
Malone melanjutkan bahwa bagian kehutanan di Timur Laut adalah bisnis yang 'cukup bagus'.
"Dengan pengembalian modal yang sangat rendah, tetapi sangat stabil dan dapat dimanfaatkan," kata Malone. "Dan kami pikir itu akan memberikan perlindungan inflasi yang baik dalam jangka panjang. Pada dasarnya itulah motivasinya. Sepertinya hal yang baik untuk dilakukan."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: