Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koalisi Perubahan Merasa Terlalu ‘Berat’ Mengusung Anies Baswedan, Zulfan Lindan: Siapa yang Mau Berhadapan dengan Pak Jokowi?

        Koalisi Perubahan Merasa Terlalu ‘Berat’ Mengusung Anies Baswedan, Zulfan Lindan: Siapa yang Mau Berhadapan dengan Pak Jokowi? Kredit Foto: Youtube Total Politik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi senior dari NasDem Zulfan Lindan koalisi perubahan yang terdiri dari partai Nasdem, Demokrat dan PKS mengalami kebuntuan saat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

        Menurut Zulfan Lindan, hingga saat ini masih belum ada keputusan bulat dari tiga partai itu untuk bersama-sama mengusung Anies sebagai capres. 

        Awalnya Zulfan Lindan mengatakan, cawapres yang muncul hanya AHY. Namun kini PKS juga sudah mengajukan nama Ahmad Heryawan alias Aher. 

        Baca Juga: Cerdas! Tidak Sekedar Hadir, Anies Baswedan Ingin Curi Panggung di Acara Pernikahan Kaesang-Erina

        "Ada dua cawapres. Milih AHY di sini marah, milih Aher, AHY ga mau atau tersinggung. Gimana nih," ujar Zulfan Lindan dikutip dari YouTube Total Politik.

        Zulfan menduga ini terjadi karena lamanya ketiga partai ini berkomunikasi dan berkonsolidasi. Sebenarnya, kata dia, jika dari awal diputuskan Anies bersama AHY maka persoalan ini akan selesai karena PKS awalnya belum ada calon.

        "Kalau Nasdem serius tapi kalau PKS sama Demokrat menurut saya memang sudah 90 persen kalau kita dengar dari cerita-cerita. Tapi kok lama kali dari dulu 90 persen terus tambah 1 persen aja susah kali," kata Zulfan.

        Atas dasar itu, Zulfan memprediksi koalisi tiga partai ini semakin hari semakin berat. Ketika di awal tim kecil tiga partai makan siang di rumah Anies diekspos ke media, saat ini menurut Zulfan tidak ada lagi ekspose pertemuan tersebut.

        Baca Juga: Resmi Terdaftar Jadi Capres Juga Belum, Anak Buah Surya Paloh Heran Anies Baswedan Disebut Melanggar Aturan Kampanye

        Sulitnya tiga partai ini berkoalisi juga menurut Zulfan Lindan karena ada kabar yang menyebutkan PKS bakal masuk kabinet.

        "Kita mendengar kabar angin, bahwa PKS akan masuk dalam kabinet. Kalau dia masuk kabinet berarti masuk di dalam koalisi Pak Jokowi," ujar Zulfan Lindan.

        Menurut pengamatan Zulfan dan hasil analisisnya, sudah terlihat arah-arah PKS akan masuk kabinet. Jika ini terjadi, maka Demokrat yang berada di luar kabinet akan mencari koalisi lain.

        Pilihan paling rasional bagi Demokrat kata Zulfan Lindan adalah bergabung dengan koalisi yang akan menang.

        Baca Juga: Belain Anies yang Dilaporkan ke Bawaslu Soal Kampanye di Masjid Aceh, NasDem: Ini Bukan Curi Start, Ini Start Duluan

        "Kalau Ganjar dicalonkan PDIP mungkin Demokrat tidak akan ke Ganjar. Ada Prabowo, bisa jadi PKS kembali lagi seperti dulu Demokrat gabung lagi dengan Gerindra," ujar Zulfan Lindan.

        Artinya kata Zulfan, kemungkinan Anies dapatkan tiket dari koalisi kalau PKS masuk kabinet, tidak akan terjadi karena tidak ada partai lain yang mau bergabung dengan Anies selain PKS dan Demokrat.

        Baca Juga: Belain Anies yang Dilaporkan ke Bawaslu Soal Kampanye di Masjid Aceh, NasDem: Ini Bukan Curi Start, Ini Start Duluan

        "Ga ada partai yang mau bergabung dengan Anies. Kita tahu sendiri lah siapa yang mau berhadapan dengan Pak Jokowi. Siapa coba kita tanya? Luhut uda pake jaket kuning itu. Kalau kita lihat kalau Suharso bisa begitu yang lain kan bisa. Rasional aja lah mereka agak berat berhadapan dengan Pak Jokowi. Jadi menurut saya ga ada yang ingin bergabung dengan Nasdem setelah PKS dan Demokrat ini menghindar," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: