Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementan Bawa Kabar Gembira, Nilai Ekspor Sawit Tahun Ini Diperkirakan Tertinggi Sepanjang Sejarah!

        Kementan Bawa Kabar Gembira, Nilai Ekspor Sawit Tahun Ini Diperkirakan Tertinggi Sepanjang Sejarah! Kredit Foto: Austindo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tren positif harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sepanjang 2022 akan berdampak positif bagi pendapatan devisa ekspor sawit. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alamsyah memperkirakan bahwa nilai ekspor sawit pada 2022 akan mencapai US$38 miliar atau setara Rp592 triliun (kurs Rp15.600). 

        “Ekspor produk sawit sampai akhir tahun ini akan menyumbangkan devisa mencapai US$38 miliar, lebih besar dibandingkan perolehan devisa tahun 2021. Dari data BPS (Badan Pusat Statistik), ekspor produk sawit menghasilkan devisa sebesar US$30,34 miliar pada 2021,” kata Andi, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Selasa (19/12).

        Baca Juga: Mencapai Ketertelusuran Minyak Sawit Indonesia yang Berkelanjutan

        Menurutnya, ekspor komoditas sawit periode Januari - Oktober 2022 (angka sementara) tercatat sebesar US$26,35 miliar. Dikatakan Andi, industri kelapa sawit juga menyerap tenaga kerja sekitar 17 juta orang, yang terserap di sektor on farm maupun off farm. Tidak hanya itu, pembangunan daerah juga tidak bisa terlepaskan dari peran perkebunan sawit, yang mana sentra perkebunan kini menjadi pusat perekonomian di wilayahnya.

        Sementara itu beberapa waktu lalu, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri GAPKI Fadhil Hasan menjelaskan, ekspor produk sawit didominasi oleh produk turunan sementara minyak sawit hanya 20% sebagai kontribusi berjalannya kebijakan hilirisasi.

        Pertumbuhan ekspor dalam tiga tahun terakhir menunjukkan tren yang menurun terutama akibat pandemi Covid-19. Pada semester I 2022, volume ekspor mengalami disrupsi dan turun tajam akibat kebijakan restriksi dan larangan ekspor. Kondisi tersebut pulih pada semester II 2022, namun tidak sepenuhnya terkompensasi dengan baik.

        Baca Juga: Tanya Anak Buahnya Sendiri Kenapa Dukung Jokowi, Megawati Malah Jadi Kesal: Dia Sampai Cemberut!

        Perlu diketahui, ekspor pada tahun 2021 mencatatkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun 2020 kecuali untuk negara tujuan India, Spanyol, negara-negara Asia, Italia, dan Bangladesh serta negara Eropa lainnya. Sementara hingga Agustus 2022, ekspor mencatatkan pertumbuhan positif ke negara-negara India, Amerika Serikat, dan Timur Tengah. Namun, mengalami pertumbuhan negatif ke negara-negara lainnya termasuk Tiongkok, Spanyol, Uni Eropa, dan Asia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: