Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soroti Kebijakan Berbahaya, Rusia Ingatkan Bentrokan Langsung Bisa Terjadi

        Soroti Kebijakan Berbahaya, Rusia Ingatkan Bentrokan Langsung Bisa Terjadi Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Senin (19/12/2022) mengatakan "kebijakan berbahaya dan berpandangan pendek" Washington telah menempatkannya "di ambang bentrokan langsung" dengan Moskow.

        Pernyataannya adalah untuk menanggapi juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, yang menyalahkan Rusia minggu lalu karena membuat hubungan antara kedua negara "tidak stabil dan tidak dapat diprediksi."

        Baca Juga: Tampar Barat, Presiden Belarusia: Sanksi Itu Bumerang buat Negara-negara Barat

        Moskow telah “dengan sungguh-sungguh berusaha” untuk membuat hubungan dengan AS stabil dan dapat diprediksi, bahkan ketika Washington memicu ketegangan, tambah Zakharova.

        “Adalah keinginan AS untuk mempertahankan hegemoni Amerika dengan segala cara… serta keengganan yang arogan untuk terlibat dalam dialog serius tentang jaminan keamanan” yang menyebabkan krisis saat ini, kata juru bicara itu.

        Rusia meminta pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, kata Zakharova, menambahkan bahwa Moskow masih ingin meredakan ketegangan dan terbuka untuk berbicara dengan AS di berbagai tingkatan.

        Namun, AS secara terbuka berbohong tentang mempertahankan kontak dengan Rusia, kata Zakharova.

        Pekan lalu, Price mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken masih berhubungan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

        Zakharova menyebut pernyataan itu sebagai "kebohongan dangkal", menambahkan bahwa terakhir kali kedua diplomat itu berbicara adalah 29 Juli.

        Di tengah operasi militer Rusia di Ukraina, Washington telah memberikan bantuan keuangan dan militer dalam jumlah besar ke Kiev dan telah memimpin upaya sanksi terhadap Moskow, yang juga diikuti oleh sekutu AS di UE dan di tempat lain.

        Konflik di Ukraina pecah setelah AS menolak proposal Rusia untuk jaminan keamanan di Eropa, termasuk pembatasan ekspansi NATO ke timur.

        Moskow berulang kali memperingatkan bahwa potensi keanggotaan Ukraina di blok militer pimpinan AS akan melewati batas dan bahwa mempersenjatai Kiev hanya akan memperpanjang konflik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: