Manuver partai dan aktor politik terus belrangsung menjelang Pemilu 2024. Mengenai hal ini, Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengatakan bahwa perbedaan merupakan bagian dari demokrasi.
Dengan budaya yang heterogen, masyarakat Indonesia harus bisa menyikapi perbedaan dengan baik.
"Lho, mana ada demokrasi tanpa perbedaan? Demokrasi itu harus ada perbedaan. Tinggal bagaimana cara menyikapinya," ucap dia di Hotel Cipta Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (23/12).
Adian menyatakan cara PDIP menyikapi perbedaan dalam konteks presiden dan wakil presiden, yaitu mengembalikannya kepada mandat kongres.
Dia mengatakan penetapan capres dan cawapres merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Dengan demikian, klir semuanya," ungkapnya. Sementara itu, Adian tak ingin menanggapi soal kejutan yang akan muncul saat ulang tahun PDIP pada 10 Januari 2022.
"Kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) akan ada kejutan. Kejutannya apa? Lo tanya Sekjen," ungkapnya.
Di sisi lain, Adian mengakui tak mengetahui kapan PDIP akan mendeklarasikan capres untuk Pilpres 2024. Dia bersikukuh kader PDIP akan mengikuti arahan Megawati sepenuhnya. ADVERTISEMENT
"Ketua umum bilang Januari, ayo, Februari, ayo, Maret, ayo, April, ayo, Desember tahun depan juga ayo," ujarnya.
Seperti diketahui, sampai saat ini PDIP sama sekali belum memutuskan figur yang akan menjadi capres pada Pilpres 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto