Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger! Rocky Gerung Pasang Badan Buat Jokowi Soal Politik Identitas: Dia Nggak Salah, Itu Akibat Bergaul dengan Orang-orang Dungu!

        Geger! Rocky Gerung Pasang Badan Buat Jokowi Soal Politik Identitas: Dia Nggak Salah, Itu Akibat Bergaul dengan Orang-orang Dungu! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin sering menyinggung soal ‘Politik Identitas’ dalam beberapa kesempatan. Jokowi menggambarkan politik identitas sebagai hal yang sangat menakutkan.

        Mengenai hal ini, Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara. Rocky membahas masalah identitas itu sendiri dari sisi etimologi.

        “Identitas itu dalam bahsa aslinya bahasa Yunani artinya ‘dia yang sudah mati’, karena Cuma orang mati yang bisa diidentifikasi. Itu etimologinya,” jelas Rocky saat tampil di kanal Youtube Indonesia Lawyers Club (ILC), dikutip Senin (26/12/22).

        Baca Juga: Sudah Keliling Bersama Tapi Suara Pemilih Anies Baswedan Malah Banyak ke PKS dan Demokrat, Surya Paloh dan NasDem Apes?

        Rocky menegaskan sebelum seseorang itu mati, maka identitas bisa berubah-ubah, sebagai contoh Rocky menyebut Politisi PDIP Aria Bima yang hadir juga dalam diskusi tersebut tidak ada jaminan akan terus membawa nilai-nilai Soekarno yang selalu diklaim oleh PDIP.

        Karenanya, Rocky menilai Jokowi hanya mendengar dan ikut-ikutan saja soal Politik Identitas tanpa tahu apa “identitas” itu sendiri.

        Baca Juga: NasDem Sudah Sungguh-sungguh Soal Anies Baswedan, PKS dan Demokrat Ngaku Sudah 90 Persen, Zulfan Lindan: Masa Nggak Naik-naik…

        “Pak Jokowi dengar doang politik identitas, di dalam kepalanya Islam, selesai karena nggak paham. Yang salah bukan Pak Jokowi, lingkungannya yang brief dengan cara yang buruk. Itu akibatnya bergaul dengan orang dungu,” ujarnya.

        Untuk memcahkan masalah kerancuan istilah “Politik Identitas” yang kerap Jokowi utarakan, Rocky menyebut istilah lain yakni “Politic of Recognition” yang mana menurut Rocky akan mengalir ke Politik Multikultural.

        “Sekarang untuk menyelamatkan kekecauan konspetual itu dibikin istilah lain Politic of Recognition, dalam kategori itu identitas dihidupkan karaena di-rekognisi,” ungkapnya.

        Baca Juga: Nggak Main-main! Eggi Sudjana Sebut Anies Baswedan Dianugerahi Allah SWT Dukungan Umat Islam Sampai 80 Persen, Tetapi...

        “Itu yang menyebabkan kasus di Canada misalnya, dia pakai Politik Multikultural, kita multikultural. Tetapi mesti diingat seusatu multikultural kalau dia efek elektoral, hanya itu intinya. Kalau anda punya identitas sesuatu tapi nggak punya elektoral nggak akan disebut politik elektoral.

        Rocky pun mempersilakan pihak-pihak yang kerap menyuarakan ‘Politik Identitas’ untuk menambah lagi referensi bacaan karena menurutnya hal ini penting memahami sebuah istilah yang kerap membuat kegaduhan.

        Baca Juga: Jika Jadi Presiden, Proyek IKN Jokowi Bakal Diberangus? Jawabannya Sungguh Mengejutkan! Anies Baswedan: Kita Ingin Agar…

        “Baca Will Kimlycka, baca Charles Taylor, segala macam, itu pentingnya ‘Baca, Baca, Baca’ jangan ‘Kerja, Kerja, Kerja’ aja, bangsa ini didirikan oleh orang yang membaca buku,” jelasnya.

        Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal politik identitas yang menurutnya sangat berbahaya.

        Sebab, isu SARA di media sosial jelang pemilu atau masa kampanye kerap kali menjadi pemantik perpecahan.

        Baca Juga: Telak! Nggak Ada Lagi yang Bisa Dibanggakan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Bakal Mati-matian Pertahankan Proyek IKN: Dia Sangat Delusional!

        "Hati-hati kita ini beragam, agama, suku, ras, beragam. Jadi hati-hati, kalau ada percikan kecil mengenai ini, segera diperingatkan, enggak usah ragu-ragu, segera peringatkan, panggil, pasti grogi," kata Jokowi beberapa waktu lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: