Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Serius Depak NasDem Lewat Reshuffle, Pengamat: Mereka Bakal Gerah Didepak Tanpa Dasar

        Jokowi Serius Depak NasDem Lewat Reshuffle, Pengamat: Mereka Bakal Gerah Didepak Tanpa Dasar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rencana reshuffle yang ramai dibicarakan bakal terjadi sebentar lagi mendapat sorotan dari pengamat politik Jamiluddin Ritonga. Dia menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki dasar politik yang kuat untuk memaksakan reshuffle kabinet Indonesia Maju.

        "Tidak ada dasar yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan reshuffle kabinet," kata Jamiluddin melalui layanan pesan, Senin (26/12).

        Baca Juga: Telak! Heboh Isu Jokowi Bakal Lakukan Reshuffle, Demokrat Singgung Soal Menteri yang Genit Kampanye: Kasihan!

        Dia menyebut kepuasan publik kepada pemerintah saat ini cukup tinggi. Contohnya, survei Charta Politika teranyar yang menyebut kepuasan responden terhadap rezim Jokowi-Maruf Amin di atas 70 persen.

        "Sangat tidak logis melakukan reshuffle kabinet bila mengacu pada hasil survei tersebut," kata pengamat dari Universitas Esa Unggul itu.

        Lagipula, saat ini tidak ada kekisruhan di pemerintahan yang membuat Jokowi perlu merombak Kabinet Indonesia Maju. Sebab, kekisruhan biasanya mengganggu kinerja dan memunculkan penurunan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

        "Kisruh politik yang menyebabkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf juga tidak terlihat. Hal itu terlihat dari terjaganya stabilitas politik nasional," katanya.

        Namun, Jamiluddin menduga jika terjadi reshuffle, itu hanya upaya Jokowi menyingkirkan kader NasDem dari kabinet. Akan tetapi, mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu mengingatkan ada dampak negatif ketika Jokowi memaksakan reshuffle demi menyingkirkan kader NasDem dari kabinet.

        Baca Juga: Cawe-cawe Urusan Reshuffle Jokowi, Djarot PDIP Kena Semprot Demokrat

        "Kalau itu tujuannya, bisa saja ekskalasi suhu politik akan meningkat. Sebab, NasDem yang merasa berkeringat menjadikan Jokowi sebagai Presiden RI akan gerah karena didepak tanpa dasar," kata Jamiluddin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: