Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Faktor Ganjar Pranowo, Pengamat Sebut PDIP dan KIB Akan Untung Besar di Pemilu 2024 Jika Bekerja Sama

        Faktor Ganjar Pranowo, Pengamat Sebut PDIP dan KIB Akan Untung Besar di Pemilu 2024 Jika Bekerja Sama Kredit Foto: Twitter/Ganjar Pranowo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa pencapresan untuk Pilpres 2024 terus jadi sorotan masyarakat termasuk dalam hal koalisi partai pengusung. Mengenai hal ini, Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, menilai terdapat banyak keuntungan jika PDIP berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

        Hal tersebut diucapkan untuk menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sedang menunggu partai lain bergabung.

        Baca Juga: Jawa Tengah Dikepung Banjir, Janji Kampanye Ganjar Pranowo Kembali Diungkit, Pengamat: Dua Periode Tambah Parah!

        Menurut Arifki, KIB sedang menunggu keputusan PDIP yang belum diasumsikan bergabung dengan koalisi mana pun.

        "PDIP sangat berpeluang masuk ke KIB lantaran memiliki mesin koalisi yang kuat," ujar Arifki dilansir dari GenPI.co, Rabu (4/1/2023).

        Baca Juga: Anies Baswedan Presiden, Proyek Jokowi Auto Ditenggelamkan? Refly Harun Blak-blakan Tidak Setuju: Nggak Bisa Begitu!

        Selain itu, PDIP juga punya figur potensial yang jago di survei seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

        "Ganjar diindikasikan dekat dengan KIB, sehingga komunikasi koalisi lebih cepat cair," ungkapnya.

        Arifki menambahkan bergabungnya PDIP dengan KIB akan memberikan keuntungan bagi Pesiden Joko Widodo (Jokowi).

        "Sebab, bersatunya partai pendukung pemerintah akan melanjutkan agenda Jokowi pada 2024," tegas Arifki.

        Dirinya menuturkan bersatunya PDIP dengan KIB akan memperkecil jumlah koalisi politik di Pilpres 2024.

        Baca Juga: Anies Baswedan Presiden, Proyek Jokowi Auto Ditenggelamkan? Refly Harun Blak-blakan Tidak Setuju: Nggak Bisa Begitu!

        "Dua atau tiga pasang masih mungkin terbentuk. Tetapi koalisi KIB dengan PDIP lebih mudah menggoyahkan partai lain," tandas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: