Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Isu Reshuffle Terjang Menteri-menteri Nasdem, Ruhut Sitompul Ikutan Komentar: Sudah Mundur Saja, Sebelum Dicopot!

        Isu Reshuffle Terjang Menteri-menteri Nasdem, Ruhut Sitompul Ikutan Komentar: Sudah Mundur Saja, Sebelum Dicopot! Kredit Foto: Instagram/Ruhut Sitompul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Isu reshuffle kabinet Presiden Jokowi yang katanya akan menimpa menteri-menteri dari Partai Nasdem rupanya tak luput dari pandangan kader PDIP, Ruhut Sitompul.

        Ia pun ikut menyentil dua kader Nasdem yang menjabat menteri. Yaitu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

        “Sudah mundur saja, sebelum dicopot apalagi melanggar etika berkoalisi,” ujar Ruhut melalui cuitannya di Twitter, Kamis (5/1/2023).

        Baca Juga: Terbitnya Perppu Cipta Kerja Jelang Lengsernya Presiden Jokowi, Disebut Sebagai Bentuk Pembangkangan Terhadap Konstitusi

        Sentilan Ruhut, didasarkan pada pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Dua menteri tersebut diketahui telah dievaluasi oleh Jarot, sebagai anggota komisi IV DPR RI.

        “Sudah jelaskan, kedua Kementerian tersebut mitra Mas Djarot di DPR RI Komisi IV jadi alasannya sangat tepat eh partai pendukung ga’bener sensitif langsung kebakaran jenggot,” ujarnya.

        Pernyataan Jarot dimaksud, yakni saat mantan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu ditanya soal wacana reshuffle menteri Indonesia maju.

        “Kabinet Indonesia maju itu betul-betul solid. Seluruh pembantu presiden itu harus loyal kepada presiden. Mereka harus jadi die hard nya presiden,” ujar Jarot, dikutip dari fajar.co.id melalui video yang diunggah Ruhut.

        Jarot bilang, sebelumnya dirinya telah menyampaikan kepada Komisi IV, bahwa kedua menteri dimaksud memang perlu dievaluasi.

        Salah satu contohnya soal swasembada pangan. Presiden kaya dia ingin memenuhi kedaulatan pangan. Tapi ternyata produksi tidak mencukupi, sehingga harga beras naik dan mesti impor.

        “Padahal prinsipnya adalah Pak Jokowi ingin membangun kedaulatan pangan,” jelas Jarot.

        Baca Juga: MK Tolak UU Cipta Kerja Tapi Jokowi Malah Terbitkan Perppu, Refly Harun: Dengan Sadar Presiden Membangkang Konstitusi!

        “Menteri adalah pembantu presiden. Maka dari itu kita tunggu saja, dan Pak Jokowi sudah memberikan sinyal bahwa ‘reshuffle itu kalau saya pasti akan saya lakukan. Pasti!’, ” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: