Sebut Mahfud MD 'Malaikat' yang Terjebak Kusutnya Politik Istana, Doa Rocky Gerung: Semoga Cepat Pulih Pak Mahfud
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Menko Polhukam Mahfud MD saat ini terjebak dalam kekusutan politik Istana sehingga tidak bisa lagi menyatakan kebenaran yang diinginkan. Ia pun menyebut Mahfud masih tetap 'malaikat', tapi sialnya dia membenarkan perbuatan iblis, yaitu mendukung Perppu Cipta Kerja.
Hal ini merujuk pada pernyataan 'malaikat masuk sistem pemerintahan jadi iblis' yang diucapkan Mahfud MD pada tahun 2012 silam.
"Iya, tapi Pak Mahfud tetap malaikat sebenarnya. Kenapa nggak bisa bicara seperti malaikat. Kenapa justru membenarkan hal-hal yang iblisian," kata Rocky dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (6/1/2023).
Kekuasaan kata dia tidak selamanya jahat. Ia mengatakan posisi Mahfud saat ini walaupun menteri sebenarnya juga oposisi.
"Tapi dia sebetulnya satu-satunya agen masyarakat sipil untuk beroposisi, jadi saya lihat Mahfud MD itu 90% beroposisi. Tapi untuk dapat panggilan moral itu agak sulit diucapkan," imbuhnya.
Pria yang dijuluki presiden akal sehat ini bilang, kritik publik yang dialamatkan kepada eks Hakim Mahkamah Konstitusi ini sebenarnya bentuk sayang terhadap Mahfud.
"Oke mari kita asup Pak Mahfud dari luar istana, kira-kira begitu. Jadi kita lagi suruh pak Mahfud itu cepat benahi koper keluar dari istana. Supaya dia lega," ujarnya.
"Pak Mahfud kangen itu ngomong dengan intelektual, dengan LSM segala macem. Karena memang habitat Mahfud MD sebetulnya di situ. Dia terjebak aja dalam kasat kusut politik istana ini. Jadi semoga cepat pulih kesadaran intelektual dan stabilitas emosi Pak Mahfud," lanjut Rocky.
Baca Juga: Tak Bersuara Banyak Soal Perppu Cipta Kerja, Rocky Gerung Sebut Mahfud MD Hati Nuraninya Terganggu
Rocky yakin, suatu saat nanti Mahfud akan bergabung kembali dengan masyarakat sipil, bergabung kembali dengan teman-temannya dari UGM.
"Mahfud akan diasuh kembali, dan orang tidak akan berpikir Mahfud berkhianat. Karena Mahfud membocorkan keadaan di istana sebetulnya. Itu yang kita sebut etika masya feli," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: