Koalisi Perubahan Sedang di Ambang ‘Kegalauan’, Ada Potensi Tinggalkan Anies Baswedan
Rencana koalisi partai politik sedang di ambang kegalauan. Ada potensi keretakan dari komitmen awal yang telah terbentuk.
Potensi keretakan itu bisa terjadi di koalisi Anies Baswedan. Hingga kini, PKS dan Demokrat tak kunjung menyatakan sikap. Tergambar bahwa masih ada disharmoni untuk mendeklarasikan Anies.
Ini menggambarkan masih ada argumen atau keinginan masing-masing partai yang belum terakomodasi. Apalagi, PKS dan Demokrat masing-masing ngotot memasang kader sebagai cawapres: Aher dan AHY. Di sisi lain, Nasdem melihat kedua figur itu tidak cukup kuat untuk berpasangan dengan Anies.
Baca Juga: Deklarasi Anies Gak Lama Lagi, Anak Buah AHY: Rumusan Formula Kemenangan dengan Koalisi Perubahan
Begitu Pula dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB): Golkar, PPP, dan PAN. Meski telah berkoalisi, partai ini belum punya figur kuat untuk dideklarasikan. Termasuk PDIP, Gerindra, dan PKB.
Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) A Ali Armunanto menyebut saat ini partai, maupun koalisi yang terbentuk dalam posisi resah. Mengerucutnya potensi elektabilitas calon yang hanya kepada dua orang, penyebabnya.
Di balik itu, ada juga kepentingan politik golongan yang makin kuat. Disebabkan, posisi sistem kepartaian yang cukup berimbang, sehingga memungkinkan partai politik punya peran-peran strategis dalam koalisi.
Hal ini menyebabkan banyak koalisi yang menjadi menegang karena masing-masing merasa punya peran strategis. Misalnya di koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat menjadi tegang karena masing-masing merasa punya peran penting.
Baca Juga: Nyelekit Banget Pas Ditanya Capres 2024, Adian Napitupulu: Aduh, Lu Mau Milih Anies Gak?!
Nasdem, merasa telah menginisiasi koalisi. Demokrat juga merasa lebih penting. Lalu PKS juga merasa cukup kuat. Sehingga mereka masing-masing ngotot dengan kepentingan politiknya. "Ini yang membuat partai diambang kegalauan," kata Ali, kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty