Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Mau Ladeni Jumhur Soal Perppu Cipta Kerja, Menterinya Jokowi Dibela: Dia Ikut Cara Imam Syafi'i

        Gak Mau Ladeni Jumhur Soal Perppu Cipta Kerja, Menterinya Jokowi Dibela: Dia Ikut Cara Imam Syafi'i Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mahfud MD mendapatkan sorotan karena tak mau berdebat dengan Jumhur Hidayat terkait dengan polemik Perppu Cipta Kerja.

        Bukan hanya tak mau berdebat, Mahfud bahkan langsung menyerah pada saat tantangan itu dilayangkan kepadanya.

        Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Penerusnya Jokowi, Jasa Anies Diungkap Habis: Dia Ikut Lunasi Janji Kemerdekaan

        Dirinya mengatakan tak berani melawan Jumhur karena Eks Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu adalah sosok yang pandai.

        “Saya tak berani, mohon maaf, saya menyerah. Saya kenal dia amat sangat pandai sekali. Kalah saya,” ungkap Mahfud.

        Dia pun mengusulkan Jumhur agar berdebat dengan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Ngabalin. Menurut Mahfud, level Jumhur adalah Ngabalin.

        “Biar seimbang. Tapi saya tak tahu Ngabalinnya mau atau tidak,” kata Mahfud.

        Respons dari Mahfud ini ditanggapi beragam oleh netizen, tak sedikit dari mereka yang memberikan pujian karena tak mau melayani tantangan debat tersebut.

        Akun @aa_angon mengatakan, masyarakat lebih mengapresiasi Mahfud MD yang fokus menyelesaikan pekerjaannya sebagai Menko Polhukam daripada bikin gaduh di twitter.

        “Nggak usah diladeni, perdebatan dengan orang yang sakit hati,” katanya.

        Baca Juga: Duet Anies dan AHY Diragukan, Sinyal Nasib Koalisi NasDem Cs Belum Terang: Mereka Masih Berebut...

        “Di Eropa sana ada menteri punya target waktu untuk menyelesaikan kerjaannya, kalau sekian bulan tidak selesai targetnya dia mundur. Di Wakanda menterinya sibuk debat di medsos, nggak punya target waktu untuk menyelesaikan pekerjaan,” ungkap @Bekanta05308888.

        Akun @pieterjam2 mengungkapkan, Menko Polhukam punya wewenang untuk ikut serta menyelesaikan hukum dan keamanan sesuai nama kementeriannya.

        “Tapi masalah hukum sekian banyak terjadi pembiaran. Sambo, KKB Papua. Malah punya banyak waktu nge-tweet receh begini. Dah di dalam sistem loh,” tuturnya.

        Baca Juga: Jokowi dan Anwar Ibrahim Sepakat Perangi Diskriminasi Sawit

        “Dari pada debat lebih baik kerja, urusan debat lebih bagus materi debat tersebut beri ke DPR RI yang tugasnya menampung aspirasi, jadi sudah benar untuk Pak Mahfud MD tidak melayani debat, lebih baik fokus dengan tupoksi,” kata @BudiSan85732215.

        Sementara, @djoko_pudjiono mengingatkan Mahfud untuk bersabar menghadapi para pengkritiknya.

        “Sabar Pak Mahfud. Berdebat jadi berpecah bapak. Saya setuju ngalah saja. Semoga Pak Mahfud diberi kesehatan,” ujarnya.

        “Sumpah ngakak abis. Jumhur mau debat lawan prof @mohmahfudmd? Dikasih urutan pasal-pasal yang terkait plus komplit dengan asbabun nuzulnya dijamin Jumhur bakal melongo dari awal sampai akhir. Beda pilihan bolehlah. Tapi sadar diri juga harus,” kata @RobyDHidayah1.

        Akun @arnold5508 mengatakan, debat atau mungkin diskursus tanpa protokol dan underlying terhadap hal dibahas ibarat menjala angin dan berujung menuai badai.

        “Diksi menyerah ala Pak Mahfud lebih menunjukkan sikap elegan untuk menghindari hal yang sia-sia,” ungkapnya.

        “Hebat Pak Mahfud dia mengikuti cara Imam Syafi’i. Pak Mahfud orang tahu hukum mengedepankan ilmunya daripada nafsunya. Kata Imam Syafi’i kalau saya berdebat sama satu orang yang tidak punya ilmu saya akan kalah tapi saya akan menang kalau saya berdebat sama 10 orang yang pintar,” kata @26Sarwini.

        Baca Juga: Tegaskan Perppu Cipta Kerja Jamin Buruh Sejahtera, Menko Airlangga: 45% Gaji Diberikan Saat Kena PHK

        Akun @mas_rifai77 mengaku lebih senang jika pejabat aktif di media sosial. “Masyarakat akan tercerahkan dengan adanya debat. Bukan soal menang kalah ataupun benar salah tapi mengedukasi rakyat juga penting melalui debat agar mereka nggak salah asumsi dan persepsi soal Perppu Ciptaker,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: