Cara Mengatur Keuangan di Era Industri 4.0, Digitalisasi Di Mana-Mana!
Founder QM Financial yang juga perencana keuangan, Ligwina Hananto mengutip catatan McKinsey Global Institute yang memprediksi bahwa di tahun 2030, akan ada 52,6 juta lapangan pekerjaan di Indonesia yang tergantikan teknologi otomatisasi.
Selain itu, McKinsey juga mewanti-wanti bahwa akan ada 800 juta manusia di seluruh dunia yang harus mencari pekerjaan baru karena pekerjaan yang bersifat admin akan digantikan oleh teknologi.
Meski demikian, Ligwina meminta orang-orang untuk tidak khawatir karena di balik sebuah ancaman pasti ada kesempatan baru.
Sebagai contoh, setiap kali kita masuk ke jalan tol, saat ini sudah tidak ada manusia, tetapi semua digantikan kartu dan mesin. Ini memang mengubah cara kita hidup.
Baca Juga: Cara Membuat SOP yang Kuat dan Konsisten bagi UMKM, Enggak Perlu Modal Besar!
Selain itu, tren bekerja saat ini juga sudah berubah. Orang-orang tidak lagi tertarik bekerja full time, melainkan part time atau kerja by project yang dikerjakan sendiri. Sehingga, cara menghasilkan uang sudah berbeda.
Banyak juga orang yang memiliki lebih dari satu pekerjaan saat ini dan menghasilkan uang dari banyak pintu. Oleh karena itu, upgrade terus skill kamu untuk mengikuti perkembangan zaman.
Lebih lanjut, Ligwina juga mengatakan bahwa cara mengatur keuangan saat ini juga sudah berbeda mengikuti perkembangan zaman itu sendiri. Dari 5 pos pengeluaran bulanan, yaitu utang, pengeluaran rutin, tabungan, sosial dan lifestyle, dana darurat harus menjadi yang utama dikumpulkan, minimal untuk 3 bulan ke depan. Memiliki dana darurat akan memberikan ketenangan.
Ini semua bisa dilakukan secara digital, karena kita perlu menyesuaikan diri dengan segala hal yang digital, di mana hari ini cash less society menjadi hal yang tidak terhindarkan.
Indonesia akan mencapai Golden Age di tahun 2045. Di periode itu akan ada banyak orang usia produktif sehingga pertumbuhan ekonomi seharusnya bisa dikerek secara maksimal.
"Tapi pertanyaannya adalah apakah akan ada pekerjaan yang layak untuk mereka hidup layak?" tutur Ligwina. "Jadi PR nya banyak banget untuk kita membangun negeri."
"Jika lowongan pekerjaannya tidak ada, maka kita harus menciptakan lapangan pekerjaan."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: