Perusahaan rintisan (startup) greentech berbasis di Indonesia, Surplus diketahui baru-baru ini telah mendapatkan dana segar dari putaran pendanaan awal.
Dilansir dari Tech in Asia pada Senin (16/1/2023), Surplus telah mendapatkan pendanaan awal dari Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) Ventures dalam jumlah pendanaan yang tidak disebutkan.
Dengan dana segar yang didapatkan, Surplus berencana untuk menambah lebih banyak pengguna dan menjalin kemitraan dengan lebih banyak institusi. Selain itu, Surplus juga akan berfokus untuk mengembangkan model B2B guna mencegah pemborosan makanan.
Baca Juga: Startup Agritech GREENS Hadirkan Hyperlocal Metafarming Pertama di Indonesia
Didirikan pada tahun 2021 oleh Muhammad Agung Saputra dan Calvin Rudolph, Surplus merupakan pasar online yang memungkinkan pelanggan untuk dapat membeli produk overstock dari bisnis F&B, misalnya makanan dari restoran, hotel, peternakan, toko roti, kafe, supermarket, dan lainnya yang memiliki kelebihan makanan atau belum terjual pada akhir hari dengan diskon 50%.
Sejak didirikan hingga saat ini, terhitung Surplus telah memiliki sekitar 100.000 pengguna aktif dan telah menjual lebih dari 30.000 ton kelebihan makanan dari mitranya.
Diketahui, Surplus telah menjalin kemitraan dengan mall dan hotel ternama seperti Sarinah Mall, Marriott International Group, Swiss Belhotel Indonesia, dan Ascott Hotel. Tidak hanya itu, Surplus juga telah bekerja sama dengan merchant F&B di enam kota di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti