Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pekerja Lokal Disalahkan Soal Kerusuhan GNI, Menterinya Jokowi Dicolek Lagi: Dilindungi Penguasa...

        Pekerja Lokal Disalahkan Soal Kerusuhan GNI, Menterinya Jokowi Dicolek Lagi: Dilindungi Penguasa... Kredit Foto: Twitter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menyorot tajam sejumlah pihak yang menyalahkan tenaga kerja lokal atas kerusuhan di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI).

        Kerusuhan itu sendiri disebut-sebut dipicu oleh tenaga kerja asing yang mematik emosi dan berujung dengan kerusuhan.

        Baca Juga: Megawati Nyindir Jokowi, Isu Penundaan Pemilu Disinyalir Belum Mati: Dibungkus Kembali...

        Namun sejumlah pihak bahkan pejabat tetap menyalahkan tenaga kerja lokal, salah satunya adalah Bupati Morowali Utara, Jelis Julkasson Hehi.

        Merespons hal tersebut, Said Didu mengatakan sudah sangat jelas hal ini dilontarkan oleh seorang oligarki, seorang pejabat malah menyalahkan rakyatnya.

        “Contoh nyata oligarki. Pejabat langsung salahkan rakyatnya,” ujar pria asal Sulawesi Selatan ini, seperti dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin (16/1/2023).

        Said Didu juga meminta Menko Polhukam Mahfud MD menurunkan tim investigasi independen terkait kericuhan di PT GNI.

        Baca Juga: Lempar-lemparin Syarat Duet Anies Baswedan, Elite NasDem Disorot Tajam: Katanya Diserahkan...

        Menurutnya, kasus tersebut seperti sangat dilindungi oleh sejumlah penguasa dalam penanganannya baru-baru ini.

        "Prof Mahfud MD yth, ini masalah serius. Saran saya sebaiknya diturunkan tim independen melakukan audit investigasi semua aspek dalamm perusahaan ini karena terkesan sangat dilindungi oleh penguasa apalagi setelah perusahaan ini dimasukkan sebagi proyek strategis nasional," pintanya.

        Diketahui sebelumnya, bentrok antara TKA dan TKI PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) pada Sabtu (14/1/2023) berujung tewasnya tiga pekerja.

        Baca Juga: Banyak Kabar yang Tak Jelas Soal Bentrokan Berdarah di Morowali, PT GNI Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi

        Pengamat menilai bentrok ditenggarai bukan karena persoalan etnis antara China dan pribumi. Lebih dari itu karena adanya ketidakadilan dan diskriminasi terhadap pekerja.

        “Jadi bukan karena etnisitas, tapi karena ketidakadilan yang disebabkan oleh favoritisme negara kepada modal China dalam hal ini,” kata eks Dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (16/1/2023).

        Rocky bilang, Indonesia merupakan negara toleran, kerusuhan yang terjadi di pabril nikel di Morowali Utara tidak terjadi di pasar-pasar, karena di sana tidak ada eksploitasi.

        Padahal di pasar pribumi dan etnis China berdampingan menjajakan dagangannya tanpa adanya perselihan ataupun konflik.

        Baca Juga: Mau Presidennya Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan, IKN Tak Akan Bisa Dihentikan: Kenyataannya...

        Sedangkan pada industri strategis, seperti pabrik nikel, TKA cenderung terlihat lebih mewah, hidupnya lebih makmur. Itulah yang menyebabkan ketegangan sosial.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: