Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos LVMH Bernard Arnault Mengaku Optimis dengan Pasar China yang Dibuka Kembali: Ini Akan Menjadi Tahun yang Luar Biasa

        Bos LVMH Bernard Arnault Mengaku Optimis dengan Pasar China yang Dibuka Kembali: Ini Akan Menjadi Tahun yang Luar Biasa Kredit Foto: Twitter/Robert Frank
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Raksasa barang mewah LVMH mengatakan konsumen kaya China telah mulai kembali ke toko setelah negara itu dibuka kembali. Orang terkaya dunia, Bernard Arnault mengaku tetap optimis tentang tahun 2023 ini.

        “Kami memiliki banyak alasan untuk percaya diri, bahkan optimis terhadap China,” kata CEO LVMH Bernard Arnault selama presentasi pendapatan perusahaan. “Di Macao, di mana orang China sekarang bisa bepergian, perubahannya cukup spektakuler. Toko-toko penuh dan itu benar-benar kembali dengan sangat kuat."

        Arnault menambahkan bahwa jika “tunas hijau” yang dilihat perusahaan di China terus tumbuh, tahun ini akan menjadi tahun yang luar biasa, ujarnya.

        Baca Juga: Suksesi Penerus LVMH Masih Misteri, Anak Tertua Bernard Arnault Jadi CEO Baru Christian Dior

        Melansir CNBC International di Jakarta, Jumat (27/1/23) LVMH melaporkan rekor penjualan dan laba tahun kedua berturut-turut dengan pendapatan tahun 2022 naik 23% menjadi USD86,2 miliar (Rp1.290 triliun). Keuntungan tumbuh 17% menjadi sekitar USD15,2 miliar (Rp227 triliun).

        Kembalinya konsumen barang mewah China adalah pertanyaan kunci bagi industri barang mewah global pada tahun 2023, karena ekonomi AS dan Eropa melambat.

        Saham LVMH, Richemont, Kering, dan nama-nama mewah besar lainnya telah melonjak bulan ini di tengah harapan untuk bangkit kembali dengan cepat dalam belanja barang mewah China, yang menyumbang sepertiga dari semua penjualan barang mewah sebelum pandemi mengubah kebiasaan belanja konsumen.

        Chief Financial Officer LVMH Jean-Jacques Guiony memperingatkan bahwa meskipun rebound telah kuat pada bulan Januari, namun masih belum kembali ke level 2019. "Kita masih jauh dari itu," ujarnya.

        Namun optimisme hati-hati LVMH menggemakan komentar positif awal bulan ini dari Burberry dan Swatch.

        Burberry melihat tanda-tanda yang sangat menjanjikan di China setelah bulan Desember yang sulit, sementara Swatch mengatakan pertumbuhan penjualan pada bulan Januari di China memperkuat harapan Grup untuk mencapai tahun rekor pada tahun 2023.

        Beberapa analis mengatakan pembukaan kembali China dapat menandai momen "ledakan besar" untuk kemewahan, mendorong penjualan di negara tersebut serta di Eropa, karena turis China kembali ke Paris, Milan, dan London musim panas ini dan berbelanja barang-barang mewah.

        “Jika mereka melanjutkan perjalanan dan menuju negara yang menarik mereka, mereka mungkin akan datang ke Prancis, dan kami siap menerima mereka,” kata Arnault.

        Bain & Co memperkirakan bahwa penjualan barang mewah global tumbuh 22% pada tahun 2022, menjadi lebih dari USD380 miliar (Rp5.691 triliun), dengan AS menggantikan China sebagai pasar teratas. Bahkan jika China pulih, pertumbuhan penjualan barang mewah kemungkinan akan lebih lambat tahun ini. Bain memperkirakan penjualan global dapat tumbuh antara 3% dan 8% pada tahun 2023, bergantung pada pembukaan kembali China dan AS.

        Sudah ada tanda-tanda bahwa pasar AS melambat. LVMH mengatakan pendapatan tumbuh 7% di AS selama kuartal keempat, penurunan tajam dari pertumbuhan 26% dan 22% dalam dua kuartal pertama tahun ini.

        Guiony mengatakan penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh perbandingan yang menguntungkan dalam dua kuartal pertama dan lonjakan orang Amerika yang memanfaatkan dolar yang kuat untuk membeli barang-barang mewah di Eropa selama musim panas.

        Dia mengatakan penjualan di Sephora, ritel kecantikan milik LVMH, tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan konsumen di AS dan mengalami pertumbuhan tinggi di kuartal keempat.

        “Kami tidak khawatir,” kata Guiony.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: