Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh... Disebut Bakal 'Tendang' Surya Paloh Cs dari Istana karena Dukung Anies Baswedan, Jokowi Bakal Buat Blunder Besar?

        Waduh... Disebut Bakal 'Tendang' Surya Paloh Cs dari Istana karena Dukung Anies Baswedan, Jokowi Bakal Buat Blunder Besar? Kredit Foto: Twitter/Joko Widodo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jurnalis Senior dari Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief menyoroti isu Jokowi yang akan menendang pasukan Surya Paloh dari istana lewat skema reshuffle kabinet.

        Menurut Hersu, jika Jokowi melakukan Reshuffle karena NasDem mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden sama saja Jokowi membakar “jembatan” kepada penguasa.

        “Kalau dia bersikeras untuk menghalangi Anies Baswedan mendapat tiket dengan berbagai cara padahal masa jabatan Pak Jokowi dipastikan akan berakhir di 2024 ini kan sama saja Pak Jokowi membakar jembatan pada kekuasaan,” ujar Hersu di kanal Youtube-nya, dikutip Senin (30/1/23).

        Baca Juga: Tiada Henti Gangguan Menghampiri Anies Baswedan, Aktivis: Lawan Takut, Istana Sudah Sampai pada Kesimpulan Anies Bakal Menang di Pilpres!

        Yang dimaksud membakar jembatan adalah situasi saat Jokowi harus menerima kenyataan bahwa Anies Baswedan menjadi presiden jika berhasil menumbangkan kandidat yang istana pasang.

        Bagaimanapun, Jokowi menurut Hersu harus punya jembatan dengan kekuasaan meski berbeda haluan. Dengan sikap “memaksakan” keinginannya bahwa partai pemerintah harus tunduk dengan keinginannya, dikhawatirkan Jokowi membuka masalah untuk dirinya sendiri, terlebih hasrat politik keluarganya mulai ditunjukkan ke publik.

        Baca Juga: Punya Watak Kuat, Surya Paloh Disebut Sudah Berhitung Potensi Bisnisnya Diganggu Akibat Dukung Anies Baswedan: Dia Sudah Tak Peduli Lagi!

        “Bila Anies yang jadi presiden maka Pak Jokowi akan kehilangan akses pada istana padahal ini Pak Jokowi butuh menyelamatkan kepentingan politiknya dan dinastinya,” jelasnya.

        Belum lagi, lanjut Hersu, soal isu keretakan hubungan Jokowi dengan Megawati-PDIP yang berkutat seputar perpanjangan masa jabatan-3 periode dan pilihan soal Capres. Jokowi yang di PDIP bukan siapa-siapa dibandingkan Megawati setelah tak punya jabatan Presiden dinilai tak punya posisi kuat.

        Karenanya Hersu menilai Jokowi harus berpikir dan berhitung ulang untung ruginya menendang NasDem dari kabinet menterinya.

        Baca Juga: Gibran bin Jokowi Lebih Baik Jangan Maju di Pilgub DKI, Disebut Bakal Berhadapan dengan Sosok yang Nggak Main-main, Siapa? Ternyata...

        “Menendang NasDem dari kabinet hanya akan menambah musuh baru dan menambah front pertempuran yang harus dihadapi Pak Jokowi makin banyak,” ujarnya.

        “Bagaimanapun juga pasca lengser Pak Jokowi harus punya jembatan ke istana, kalau dia membakar jembatan itu dari sekarang, saya kira itu bisa jadi blunder sendiri buat Pak Jokowi,” jelasnya.

        Baca Juga: Surya Paloh Dipanggil ke Istana, Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main: Jokowi Harus Terima Fakta Anies Baswedan Itu...

        Sementara itu, Jokowi mengaku tak ada yang istimewa terkait pertemuannya dengan Surya Paloh beberapa hari lalu, dan ketika ditanya apakah terkait reshuffle Jokowi enggan berbicara banyak.

        "Biasa-biasa saja," kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023) sebagaimana dikutip dari laman detikcom.

        "Mau tahu aja," kata Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: