Mantan Bos Televisi Swasta Ini Rela Tinggalkan Jabatan Mentereng Demi Kembangkan Bisnis
Pracoyo Wiryoutomo merupakan salah satu sosok yang sukses mengembangkan bisnisnya di bidang konsultan kehumasan. Pencapaian tersebut rupanya tidak diraihnya dengan mudah. Dia harus rela meninggalkan posisinya sebagai Wakil Pemimpin Redaksi salah satu stasiun televisi swasta, yang notabene merupakan jabatan strategis dengan fasilitas bagus dan gaji yang oke.
Pracoyo mengatakan, pada 2016 dia memilih pensiun dini dan fokus untuk membesarkan bisnis kecilnya, yakni Spora Comm, yang selama ini hanya menjadi side job, meskipun telah dirintis sejak 2002.
“Saat itu, hanya punya dua klien dan karyawan enam orang. Omset per bulan gak sampai Rp100 juta. Dan, habis untuk gaji dan biaya produksi,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Senin (30/01/2023).
Baca Juga: Bingung Kenapa Omzet Bisnis Terus Turun? Ini Dia 20 Penyebabnya!
Keputusannya untuk pensiun dini dari stasiun TV tersebut, tentu berdasarkan pertimbangan yang matang. Apalagi, pengalamannya sebagai wartawan selama puluhan tahun serta memiliki relasi yang cukup baik dengan para pebisnis, menambah kepercayaan dirinya. “Tapi, memang bisa dibilang nekad juga, karena saya meninggalkan jabatan dan fasilitas yang sudah saya punya dan terjun ke bisnis yang waktu itu masih sangat kecil,” ujarnya.
Selepas pensiun dan mulai melanjutkan bisnis kecilnya, pria kelahiran Magelang itu mengaku banyak mengubah gaya hidup. Dari yang biasa ke mana-mana diantar sopir, misalnya, harus dia rela naik kereta, Trans Jakarta, atau naik ojek daring. Sejak saat itu, Pracoyo juga terus memutar otak agar perusahaannya tersebut bisa tumbuh. “Selama berbulan-bulan, sudah ketemu dan presentasi konsep ke puluhan potensial klien, tapi gatot (gagal total). Saya sempat melamar kerja lagi, dan siap menjual aset kantor untuk biaya hidup,” kenangnya.
Setelah hampir menyerah, pria satu anak itu kembali membulatkan tekad, perjuangan Pracoyo akhirnya berhasil. Saat itu, lanjutnya, klien pertamanya adalah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), yakni mengelola majalah Layanan Publik, di susul oleh klien-klien baru yang mulai berdatangan.
“Ibarat pasukan Thariq bin Ziyad yang membakar kapal saat mendaratkan pasukan di Andalusia, Spanyol (biar tak ada jalan pulang kecuali berhasil), maka saya gak boleh menyerah, terus berjuang,” ungkap Pracoyo.
Baca Juga: 10 Cara Jitu Agar Bisnis Dessert Rumahan Bisa Dapat Omzet Miliaran, Simak!
Seiring bertambahnya klien baru, Spora Comm yang semula hanya melayani jasa pengelolaan majalah internal, production house, dan penulisan buku, kian berkembang ke managemen sosial media untuk korporat besar, digital marketing, konsultan public relation dan beberapa jasa lain. “Sekarang, alhamdulillah punya belasan klien retainer dan omsetnya sudah berlipat-lipat dibanding awal. Saya juga sekarang dibantu hampir 50 staf,” ujarnya.
Sebagai chief executive officer (CEO), Pracoyo membawahi para broadcaster andal dan jurnalis senior dengan pengalaman puluhan tahun di stasiun televisi nasional dan media cetak terkemuka. Di perusahaan ini, dia juga mengembangkan para pekerja milenial menjadi sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan memiliki keahlian dalam bidang publikasi dan kehumasan.
Sekarang, Pracoyo banyak berkiprah menjadi konsultan kehumasan di kementerian/lembaga. Di sejumlah perusahaan plat merah tersebut, Pracoyo banyak menangani berbagai hal, mulai dari bagaimana meningkatkan citra baik, menyusun konsep manajemen krisis, hingga memperbaiki citra buruk yang tengah dihadapi perusahaan. Karena itulah, di kalangan pelaku kehumasan, Pracoyo dikenal sebagai praktisi, ahli di bidang public relations, pakar bidang kehumasan, dan pakar ilmu komuniasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: