Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bingung Kenapa Omzet Bisnis Terus Turun? Ini Dia 20 Penyebabnya!

Bingung Kenapa Omzet Bisnis Terus Turun? Ini Dia 20 Penyebabnya! Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu risiko yang dihadapi oleh pebisnis kuliner adalah penjualan yang terus terjun alias omzet turun. Pertanyaan agar omzet tidak terus mengalami penurunan menjadi hal yang kerap ditanyakan oleh pebisnis kuliner.

Untuk mengatasi kendala itu, Foodizz Channel membagikan 20 penyebab omzet penjualan terus menurun. Dengan memahami penyebab penurunan omzet, pebisnis kuliner dapat menyiapkan langkah antisipasi guna menghindari risiko penurunan omzet.

Berikut adalah ke-20 penyebab omzet penjualan terus menurun. Simak detailnya.

Baca Juga: Pebisnis Kuliner Simak! Merek Tak Hanya Sekadar Nama, Begini Signifikansinya!

1. Rasa bosan konsumen

Bila kita hanya menjual produk yang itu-itu saja tanpa melakukan inovasi, besar kemungkinan konsumen akan merasa bosan. Terlebih, bila banyak pesaing yang menjual produk serupa.

Oleh karena itu, penting bagi pebisnis untuk terus melakukan inovasi produk.

2. Kecewa terhadap layanan

Apabila layanan bisnis kita tidak dijalankan dengan baik, konsumen dapat merasa kecewa dan enggan untuk kembali mengonsumsi produk bisnis kita. Belum lagi bila konsumen membagikan pengalaman negatifnya di media sosial. Makanya, kita perlu memastikan agar bisnis kita memberikan layanan yang baik kepada konsumen.

3. Konsumen menemukan pilihan yang lebih baik

Konsumen memiliki wewenang untuk memilih produk yang mereka konsumsi. Bila produk kita tidak memiliki keunikan yang berbeda dari kompetitor, ada kemungkinan konsumen akan meninggalkan brand kita.

Untuk itu, kita perlu mengisi keunikan brand kita dengan alasan yang kuat. Singkatnya, kita perlu memperhatikan positioning dan diferensiasi.

4. Brand sudah tidak relevan

Salah satu faktor yang membuat konsumen meninggalkan bisnis kita adalah brand sudah tidak relevan dengan tren terkini. Jadi, penting untuk terus mengedepankan relevansi dengan target market agar bisnis bisa berkelanjutan.

5. Segmen konsumen bergeser

Konsumen lama bisa saja bergeser atau bahkan menghilang karena adanya perubahan hidup. Sebagai pebisnis, kita tidak boleh menggunakan asumsi bahwa konsumen akan selalu sama dan loyal. Sebaliknya, kita harus menerapkan pikiran bahwa konsumen terus berubah.

6. Gagal mengembangkan target pasar baru

Salah satu kesalahan pebisnis ini adalah terlena dengan target pasar yang sudah ada. Padahal, kita perlu mengembangkan target pasar baru karena konsumen terus bergerak.

7. Pesaing memberikan 'nilai' lebih

Bisnis kita akan mengalami penurunan omzet bila pesaing mampu memberikan nilai yang lebih daripada brand kita. Makanya, kita perlu memberikan lebih banyak value untuk menarik minat konsumen.

8. Konsep dan desain pesaing lebih kekinian

Konsep dan desain yang kekinian menjadi salah satu daya tarik suatu bisnis. Bila pesaing memiliki konsep dan desain yang lebih kekinian daripada bisnis kita, ada kemungkinan konsumen akan meninggalkan bisnis kita.

9. Pesaing sangat agresif dengan modal besar

Bila pesaing memiliki modal yang lebih besar, bisa jadi mereka melakukan strategi yang agresif. Kondisi ini berpotensi membuat bisnis kita kalah saing. Untuk mengantisipasi ini, hal yang perlu diingat oleh pebisnis kuliner adalah jangan mengarahkan persaingan di perang harga. Lebih baik kita mengarahkan persaingan di brad, seperti menciptakan value yang dapat menarik loyalitas konsumen.

10. Pesaing lebih inovatif

Inovasi pesaing yang masif juga dapat meredam bisnis kita. Maka dari itu, kita pun perlu terus berinovasi agar tidak kalah dengan persaingan kompetitor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: