Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bappenas Bidik Empat Target Utama Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove 2022-2045

        Bappenas Bidik Empat Target Utama Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove 2022-2045 Kredit Foto: Imamatul Silfia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membidik empat target utama pengelolaan ekosistem gambut dan mangrove 2022-2045 melalui dokumen Strategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah: Ekosistem Gambut dan Mangrove yang diluncurkan hari ini, Kamis (2/2/2023).

        Keempat target tersebut di antaranya peningkatan tutupan lahan, mempertahankan keanekaragaman hayati, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), dan peningkatan perekonomian.

        Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Vivi Yulaswati menjelaskan strategi pengelolaan lahan basah dalam dokumen ini disusun berdasarkan analisis saintifik, analisis DDTL, prioritas intervensi, serta kerentanan/kekritisan kondisi/wilayah.

        Baca Juga: Bappenas Luncurkan Dokumen Strategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah Ekosistem Gambut dan Mangrove

        "Untuk menghasilkan perumusan kebijakan yang optimis dan realistis," kata Vivi saat peluncuran dokumen Strategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah: Ekosistem Gambut dan Mangrove di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

        Aspek Tutupan Lahan

        Untuk aspek ini, Bappenas menargetkan restorasi gambut seluas 1,05 juta hektare (ha) selama periode 2022-2024 dan 3,44 juta ha pada periode 2030-2034. Angka ini dipertahankan hingga tahun 2045.

        Kemudian, target penurunan laju degradasi tutupan vegetasi pada lahan gambut adalah 0,32 juta hingga 1,26 juta ha pada periode 2022-2024. Adapun untuk periode 2040-2045 adalah 0,93 juta hinggga 0,47 juta ha.

        Untuk target rehabilitasi mangrove, Bappenas membidik luas 23,32 ribu ha pada periode 2022-2023 hingga 245,10 ribu ha pada 2045.

        Sedangkan target penurunan laju deforestasi mangrove ialah seluas 19,13 ribu ha hingga 2045.

        Aspek Keanekaragaman Hayati

        Bappenas menargetkan untuk mempertahankan, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan jumlah unit area konservasi melalui peningkatan tata kelola dan kelembagaan. Kemudian, mempertahankan 14 unit area konservasi di ekosistem gambut hingga 2045. Area tersebut merupakan habitat spesies terancam punah pada ekosistem gambut.

        Adapun pada ekosistem mangrove, ditargetkan untuk meningkatkan jumlah area konservasi sebanyak 87 unit area hingga 2045. Unit ini akan tersebar di 413.352 ha kawasan mangrove.

        Aspek Penurunan Emisi GRK

        Pada ekosistem gambut, Bappenas menargetkan penurunan emisi hingga 84-93% terhadap baseline emisi pada 2045. Target ini bakal diwujudkan melalui kegiatan pembasahan kembali dan revegetasi.

        Sementara pada ekosistem mangrove, Bappenas berencana menurunkan emisi hingga 87% terhadap baseline emisi pada 2045 melalui kegiatan rehabilitasi dan penurunan laju deforestasi.

        Aspek Ekonomi

        Dengan pengelolaan ekosistem gambut dan mangrove, Bappenas berharap adanya peningkatan jumlah lapangan kerja hijau yang tersedia dari aktivitas restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. 

        Di sisi lain, Bappenas juga membidik peningkatan produksi produk pengembangan komoditas ramah gambut dan pengembangan silvofishery dalam kawasan mangrove. Terakhir, Bappenas menargetkan peningkatan manfaat ekonomi diiringi dengan penurunan intensitas emisi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: