Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lawatan Raja Yordania ke Amerika Langsung Disambut Joe Biden: Terima Kasih Yang Mulia...

        Lawatan Raja Yordania ke Amerika Langsung Disambut Joe Biden: Terima Kasih Yang Mulia... Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
        Warta Ekonomi, Washington -

        Raja Yordania Abdullah II tiba di Gedung Putih, pada Kamis (2/2/2023), untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

        Gedung Putih dalam keterangannya mengungkapkan, Biden dan Raja Abdullah II menegaskan kembali hubungan bilateral dan sifat persahabatan AS-Yordania.

        Baca Juga: Batal Runyam karena Benjamin Netanyahu Berani Ucap Sumpah Ini di Hadapan Raja Yordania

        “Presiden (Biden) berterima kasih kepada Yang Mulia (Raja Abdullah II) atas kemitraannya yang erat dan peran yang dia serta Yordania mainkan sebagai kekuatan stabilitas di Timur Tengah,” kata Gedung Putih seraya menjelaskan bahwa momen itu terjadi ketika keduanya makan siang bersama.

        "Presiden menegaskan komitmen AS yang tak tergoyahkan untuk keamanan dan kemakmuran ekonomi Yordania selama masa tantangan regional dan global ini, dan para pemimpin membahas peluang serta mekanisme untuk mengurangi ketegangan, khususnya di Tepi Barat," kata Gedung Putih.

        Biden dan Raja Abdullah II pun sempat membahas isu Israel-Palestina. Biden menegaskan dukungannya yang kuat untuk solusi dua negara guna menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Biden pun mengakui peran penting Kerajaan Yordania sebagai penjaga situs-situs suci di Yerusalem.

        Raja Abdullah II tengah melakukan lawatan selama sepekan ke AS. Sebelum bertemu Biden, dia sudah bertemu anggota parlemen dan pejabat-pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Luar Negeri Anotny Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.

        Blinken diketahui sempat melakukan kunjungan ke Israel dan Palestina baru-baru ini. Dia pun sempat melangsungkan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa (31/1/2023).

        Ketika bertemu Blinken, Abbas menyampaikan bahwa Israel telah merusak solusi dua negara.

        “Kami menegaskan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas apa yang terjadi hari ini, karena praktiknya yang merusak solusi dua negara dan melanggar perjanjian yang ditandatangani, serta karena kurangnya upaya internasional untuk membongkar pendudukan, mengakhiri rezim permukiman, dan kegagalan untuk mengakui negara Palestina dan keanggotaan penuhnya di PBB," kata Abbas. 

        Abbas mengungkapkan, upaya rakyat Palestina mempertahankan keberadaan dan hak-hak sah mereka di forum dan pengadilan internasional terus memperoleh penentangan. Menurutnya, hal itu pun turut mendorong Israel melakukan lebih banyak kejahatan dan melanggar hukum internasional.

        “Ini terjadi pada saat Israel diabaikan, tanpa pencegahan atau pertanggungjawaban, karena melanjutkan operasi sepihaknya, termasuk permukiman, pencaplokan tanah, teror pemukim, menyerbu wilayah Palestina, kejahatan membunuh, penghancuran rumah, pemindahan paksa warga Palestina, mengubah identitas Yerusalem, serta melanggar status quo sejarah dan pelanggaran kesucian Masjid Al-Aqsha,” kata Abbas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: