Kisah Restoran Bagikan Makanan dan Minuman Cuma-cuma buat Para Korban Gempa, Bikin Terenyuh!
Seorang pemilik restoran kebab di Provinsi Adana, Turki selatan bernama Salih Oral telah membuka tiga restorannya untuk orang-orang yang selamat dari gempa bumi. Dia menyediakan makanan, sup, dan teh gratis usai bencana menghancurkan gedung-gedung.
“Setelah gempa pertama, kami pikir tempat teraman adalah restoran. Saat itu hujan. Kami melihat orang-orang menunggu di mobil mereka, duduk di trotoar atau hanya berkeliaran tanpa tujuan," ujar Oral dikutip dari Anadolu Agency.
Baca Juga: Selamatkan Diri dari Gaza dan Tinggal di Turki, Nahas Satu Keluarga Tewas Terkena Gempa
Selama 48 jam terakhir, orang-orang yang rumahnya rusak akibat gempa bumi berlindung di restoran Oral. Dia juga mengirimkan makanan ke kota-kota terdekat yang terkena dampak gempa, termasuk Kahramanmaras dan Hatay.
“Sudah waktunya untuk bersatu. Dalam agama kami, Islam, wajib untuk membantu mereka yang membutuhkan," kata Oral.
Leyla Arslan, seorang ibu rumah tangga berusia 65 tahun, berlindung di restoran Oral sejak gempa pertama melanda pada Senin (6/2/2023) dini hari.
“Saya sangat panik sampai hampir melompat dari balkon saat gempa terjadi. Suami dan saya meringkuk di bawah pintu depan sampai getarannya berhenti," ujarnya.
Sejak itu, Arslan dan suaminya, karena takut akan lebih banyak gemetar, tinggal di salah satu restoran Oral. Korban gempa lain yang menginap di restoran itu adalah Didem Incekuran.
“Saya tahu seharusnya saya menemukan tempat yang aman di rumah selama gempa, tetapi saya panik, kami lari ke bawah," ujarnya.
Oral bukan satu-satunya yang membantu korban gempa. Banyak kafe dan restoran lain di Adana yang buka sepanjang waktu untuk menyediakan tempat berlindung bagi penduduk setempat yang kehilangan rumah.
“Kami belum mau pulang. Kami merasa aman di sini,” kata Incekuran mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kebaikan Oral.
Baca Juga: Nah Lo! 'Lampu Peringatan' Israel Menyala Pascagempa Turki dan Suriah karena...
Gempa dengan magnitudo 7,7 dan 7,6 yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras, melanda 10 provinsi dan berdampak pada lebih dari 13 juta orang. Pemerintah Turki pun telah mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di Kahramanmaras, Hatay, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, merasakan dua gempa besar yang melanda Turki dalam waktu kurang dari 10 jam.
“Kami menghadapi salah satu bencana terbesar tidak hanya dalam sejarah Republik Turki tetapi juga geografi kami dan dunia,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto