Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Disebut Bisa Jadi Pemicu Demo Berjilid-jilid, Refly Harun Nggak Terima: Bukan Rakyat yang Tidak Siap Kalah, Tapi Elit!

        Anies Disebut Bisa Jadi Pemicu Demo Berjilid-jilid, Refly Harun Nggak Terima: Bukan Rakyat yang Tidak Siap Kalah, Tapi Elit! Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan disebut-sebut bakal menyebabkan terjadinya demo besar-besaran jika memenangkan Pilpres 2024. Hal ini dikatakan oleh Elit PSI Grace Natalie.

        Membantah pernyataan tersebut, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyebut demo tidak akan pernah terjadi jika tidak ditunggangi kepentingan pihak tertentu.

        Baca Juga: Dijegal hingga Demo Besar-besaran, Ternyata Anies Jadi Next Jokowi Begitu Ditakuti: Elite Penguasa Tak Siap...

        "Demo itu tidak akan pernah besar kalau tidak ditunggangi elit-elit politik yang tidak pernah mau kalah," kata Refly, dalam tayangan video di kanal YouTube miliknya, dikutip Kamis (9/2/2023).

        Selain itu, menurut Refly, apabila aparatur negara mampu bersifat netral maka adapun guncangan yang terjadi tidak akan bertahan lama.

        "Kalau aparatur Negara bersikap netral, terutama dari TNI/Pori serta BIN, maka tidak akan lama juga kerusuhan itu," lanjutnya.

        Menurut Refly, bukan Rakyat Indonesia yang sebenarnya tidak siap untuk kalah, melainkan para elit politik.

        "Bukan Rakyat Indonesia yang tidak siap untuk menang atau kalah, tapi elit, bahkan pejabat-pejabat publik, penguasa yang tidak pernah siap untuk kalah," katanya.

        Refly yakin, rakyat Indonesia saat ini sudah makin dewasa dan siap menerima siapa pun pemimpin yang terpilih. 

        Terlebih jika pemimpin itu terpilih dengan cara yang baik.

        Baca Juga: Refly Harun Sebut Demo Berjilid-Jilid Saat Anies Baswedan Jadi Presiden Nggak Akan Terjadi: Rakyat Pasti Terima!

        "Rakyat sebenarnya ya kalau pemimpinnya memang terbaik terpilih dengan cara yang baik ya mereka akan terima," katanya.

        "Tapi kalau pemimpinnya bukan yang terbaik dan terpilih dengan cara curang ya tentu akan memunculkan reaksi. Itu pun sekali lagi reaksi yang dipicu oleh katakanlah elite-elitenya," tambahnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: