Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prediksi Koalisi Jokowi Lagi Tak Kondusif, Fahri Hamzah Kena Sentilan Balik: Stop Jadi Peramal!

        Prediksi Koalisi Jokowi Lagi Tak Kondusif, Fahri Hamzah Kena Sentilan Balik: Stop Jadi Peramal! Kredit Foto: 2Indos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Politik Perundang-undangan 2Indos Khalid Akbar turut menanggapi tudingan adanya kegaduhan dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi jelang Pilpres 2024.

        Kegaduhan itu sendiri disebut-sebut telah mengganggu jalannya pemerintahan khususnya presiden, hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah baru-baru ini.

        Baca Juga: Sandi Sih Ikhlas Soal Utang Anies Rp50 Miliar, Fahri Hamzah Nggak: Saya Belum Ikhlaskan yang Rp30 M... Itu Jatah Anak Yatim

        Menanggapi hal itu, Khalid mengatakan sebaiknya Fahri berhenti meramal nasib dari partai politik lain dan mulai mengurus bagaimana Partai Gelora bisa tembus Parliamentary Threshold.

        Advokat ini mengatakan partai tersebut memang memiliki elite politik seperti Fahri dan juga Muhammad Anis Matta, namun bukan berarti Gelora akan bisa dengan mudah memenangkan suara nasional.

        "Dua politikus tersebut harusnya mampu mengkonsolidasikan kekuatan dan mendukung proses kaderisasi dengan memunculkan kader-kader muda untuk mewakili Partai Gelora" katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (11/02/2023).

        Menurut Khalid, kader-kader muda tersebut nantinya akan memembawa gagasan-gagasan segar untuk Indonesia, agar kitapun tidak bosan juga melihat wajah lama, yang orangnya itu-itu saja seperti Fahri Hamzah.

        Baca Juga: Mengaku Sering Jadi Korban Pengkhianatan, Prabowo Bicarain Manuver Anies Baswedan?!

        Khalid mengingatkan Fahri, bahwa generasi muda lebih memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengorganisir massa secara massif untuk memenangkan Partai pada Pileg 2024. Mereka bisa dengan mudah bekerja dari balik layar, dengan mengoptimalkan kekuatan dahsyat teknologi.

        Diantaranya memanfaatkan algoritma search engine, pengaruh media sosial dan aggregator untuk meminimalisir biaya politik di lapangan dan memberikan efek besar bagi partai.

        Baca Juga: Hilang Bersama Kemenangan, Uniknya Soal Utang Anies Baswedan dan Sandiaga: Biasanya Malah Bayar...

        Salah satunya adalah jualan partai-partai politik laku di pasaran dan diterima oleh rakyat Indonesia, outcome-nya adalah rakyat akan berbondong-bondong memilih Partai tersebut.

        Baca Juga: Anies Baswedan Sudah Buka Suara Soal Utang, Jawaban Sandiaga Dinantikan: Jangan Dibiarkan...

        "Dan target perolehan suara sah nasional sebanyak 4% tercapai, khususnya Partai-Partai Baru. Malu juga kan jika Partai Gelora yang di dalamnya terdapat 2 (dua) ‘Politisi Nasional Berpengalaman’, yang sudah menikmati asam garam politik di Indonesia ini, malah mengulangi kembali Tragedi PSI pada 2019," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: