Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gedung Perpustakaan di Labuan Bajo Diharapkan Dapat Jadi Destinasi Wisata

        Gedung Perpustakaan di Labuan Bajo Diharapkan Dapat Jadi Destinasi Wisata Kredit Foto: Perpusnas
        Warta Ekonomi, Labuan Bajo -

        Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, bersama Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

        Peresmian turut disaksikan anggota Komisi X DPRI RI, Andreas Hugo Pareira. Gedung tiga lantai tersebut dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah tahun 2022 sebesar Rp10 miliar. Gedung ini dibangun di Labuan Bajo, yang merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019.

        Baca Juga: Dukung Literasi Usia Dini, Pertagas Revitalisasi Perpustakaan SDN 2 Pasir Tanjung

        Kepala Perpusnas menyatakan transformasi digital menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden.

        "Manusia unggul adalah orang yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Syarif Bando di Gedung Perpustakaan Manggarai Barat, Jalan Gang Bank NTT, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, pada Rabu (15/2/2023).

        Kepala Perpusnas menambahkan SDM unggul juga harus memiliki inovasi dan kreativitas untuk menciptakan lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja. Dengan begitu, mereka akan berdampak kepada menurunnya angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan per kapita.

        Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat harus memahami betapa besar potensi yang dimiliki daerahnya.

        "Harus ada aksesnya, tidak ada cara lain untuk mengetahui potensi Manggarai Barat kecuali kita yang tuliskan. Orang harus betul-betul mengerti bahwa sumber daya alam Manggarai Barat bisa memberikan kehidupan melampaui kesejahteraan," tegasnya.

        Baca Juga: Kepala Perpusnas: Kehadiran Duta Baca Indonesia Berdampak Bagi Masyarakat

        Sementara itu, Bupati Edistasius berharap gedung perpustakaan yang baru diresmikan dapat menjadi salah satu destinasi wisata di daerahnya. Dia mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah pusat melalui Perpusnas atas saluran DAK.

        "Yang semula orang datang berwisata untuk menyelam dan melihat komodo, akan kita narasikan juga mereka bisa datang dan berlama-lama di perpustakaan ini," imbuhnya.

        Lebih lanjut, dirinya mengatakan budaya literasi akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Sehingga Gedung Perpustakaan Manggarai Barat diharapkan akan menjadi pusat edukasi untuk mendapatkan informasi dan berinovasi.

        "Tugas paling berat yang dilakukan oleh pemerintah adalah bagaimana peningkatan sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Manggarai Barat ini bisa terwujud. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, baik yang namanya pendidikan formal, informal, dan termasuk di dalamnya adalah penyiapan fasilitas perpustakaan yang memadai," urainya.

        Baca Juga: BPS Sumut Resmikan Pojok Statistik di Perpustakaan USU

        Dengan dibangunnya gedung perpustakaan yang representatif sebagai sarana literasi, Bupati Edistasius berharap masyarakat Kabupaten Manggarai Barat dapat berkembang dan maju bersama industri pariwisata di wilayahnya.

        Usai peresmian gedung, acara dirangkaikan dengan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Kota Manggarai Barat menghadirkan Andreas Hugo Pareira. Legislator Komisi X DPR RI ini menyebut Perpusnas menjadi mitra komisinya yang gigih dalam memperjuangkan literasi masyarakat Indonesia. Menurutnya, literasi akan membuka pikiran dan membuat seseorang tahu lebih banyak hal.

        "Bila diibaratkan sebuah komputer, negara yang maju itu pendidikannya adalah hardware-nya. Nah software-nya tuh di literasi. Sebenarnya software daripada sistem pendidikan itu ada di literasi," tegasnya.

        Sementara pustakawan ahli utama Perpusnas, Deni Kurniadi, menjelaskan pihaknya senantiasa bersinergi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan pemerintah daerah. Melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan lewat keterampilan yang tepat guna. Hal itu didapat dari berbagai pelatihan dan pendampingan di perpustakaan.

        Baca Juga: Komisi X DPR RI Dorong Perpusnas Penuhi Kebutuhan Tenaga Perpustakaan

        "Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sudah berjalan di Kabupaten Manggarai Barat sejak tahun 2020 dan sekarang sudah masuk ke perpustakaan desa," pungkasnya.

        Ke depan, dia berharap pemerintah daerah bisa secara mandiri melaksanakan program TPBIS melalui APBD, tidak hanya dengan bantuan APBN.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: