Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lindungi Orang Utan di Penajam Paser Utara, Otorita IKN Kerja Sama dengan Yayasan Arsari

        Lindungi Orang Utan di Penajam Paser Utara, Otorita IKN Kerja Sama dengan Yayasan Arsari Kredit Foto: Antara/Adiwinata Solihin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menjalin kerja sama dengan Yayasan Arsari dalam rangka melindungi Orang Utan dengan mengembangkan Pusat Suaka Orang Utan (PSO) di Pulau Kalawasan, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

        Kepala OIKN, Bambang Susantono, mengatakan langkah ini bertujuan untuk menyediakan tempat perlindungan Orang Utan jantan dewasa. Pihaknya, kata Bambang, akan memberikan fasilitas dan pengelolaan yang memenuhi prinsip kesejahteraan satwa, terutama bagi Orang Utan yang telah ditetapkan tidak dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya karena alasan tertentu.

        Baca Juga: Pembangunan IKN Nusantara Akan Gunakan Sejumlah Konsep Ini

        Ia menyambut baik kerja sama dengan Yayasan Arsari dalam mengembangkan PSO di Pulau Kalawasan sehingga menjadikan Nusantara sebagai pusat pemerintahan negara yang sangat memperhatikan lingkungan.

        "Orang Utan merupakan salah satu spesies endemik Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan. Meskipun Kawasan IKN bukanlah habitat alami dari Orang Utan, tapi kami sangat berkomitmen untuk mendukung perlindungan bagi Orang Utan," kata Bambang dalam keterangannya, Rabu (15/2/2023).

        Baca Juga: IKN Nusantara Ditargetkan Jadi Kota Netral Karbon pada 2045

        Direktur Eksekutif Yayasan Arsari, Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh, mengatakan kerja sama dengan OIKN dalam pengembangan PSO di Pulau Kalawasan akan sangat bermanfaat bagi keberadaan Orang Utan yang merupakan kekayaan hayati Indonesia.

        "Tentunya, hal ini juga akan menguatkan komitmen IKN sebagai forest city," jelasnya.

        PSO yang berjarak kurang lebih 10 km dari Titik Nol Nusantara ini nantinya diharapkan dapat membantu mengurangi beban berupa biaya dan resiko fisik dari keberadaan Orang Utan jantan dewasa berpipi lebar di berbagai Pusat Rehabilitasi atau Reintroduksi Orang Utan.

        Tak hanya itu, keberadaan Orang Utan di Pulau yang dijadikan sebagai habitatnya diharapkan lebih terjamin untuk kesejahteraannya, dan ekosistem pulau-pulau disekitarnya diharapkan lebih terjaga sehingga menjadi tempat perkembangbiakan dari hewan-hewan laut yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

        Baca Juga: Pembangunan IKN Harus Penuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat

        Bambang menambahkan komitmen bersama antara OIKN dan Yayasan Arsari tidak hanya dalam pengembangan PSO, tapi juga dalam mewujudkan IKN Forest City sebagai model pembangunan kota yang konsen pada carbon neutral city, biodiversity, dan SDGs.

        "OIKN sangat membuka diri untuk bekerja sama dengan lembaga pemerhati lingkungan, baik yang berskala internasional maupun nasional untuk bersama-sama menjaga lingkungan di wilayah IKN dan sekitarnya," ujar Bambang.

        Baca Juga: Peneliti BRIN: Masyarakat Tak Berharap IKN Punya Teknologi Mutakhir

        IKN Nusantara dibangun dengan konsep Forest City. Ini merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim. Sebesar 65% wilayah IKN Nusantara akan menjadi hutan tropis melalui reforestasi, sebesar 10% menjadi area taman dan produksi pangan dan 25% untuk area kota.

        "Tujuannya Nusantara akan menjadi carbon-neutral city pada 2045," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: