NasDem Selalu Klaim Anies Baswedan Diganggu, Warga Minta Buktikan: Jangan Cuma Gosip, Kalau Memang Ada Sebut Saja
Partai NasDem kembali mengeklaim adanya gangguan kepada calon presidennya, Anies Baswedan, terutama saat agenda safari politik ke daerah-daerah.
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi membongkar pola gangguan yang diterima oleh Anies. Salah satunya saat bersafari politik ke Banten, kehadirannya disambut spanduk bertuliskan 'Anies Batal ke Banten' maupun 'Anies Batal ke Suku Baduy'.
Menurut keterangan Gus Choi, ia bersama Garda Pemuda NasDem bersama-sama menurunkan spanduk tersebut.
Selain itu, saat menyambangi Nusa Tenggara Barat, Gus Choi menyebut ada tempat safari yang tiba-tiba membatalkan izin. Sehingga, tim NasDem dan Anies mesti mencari tempat lain.
"Daerah yang dihadiri Mas Anies selalu ada gangguan. Jenisnya ada yang sama, ada yang tidak. Kalau spanduk sama. Hampir semuanya pakai spanduk," kata dia.
Gus Choi yakin, gangguan itu bukan berasal dari partai politik. Kendati ada partai yang memang menyerang NasDem, namun partai lain berhubungan baik dengan partai besutan Surya Paloh ini.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali sebelumnya mengatakan, partainya punya tanggung jawab mensosialisasikan Anies ke berbagai daerah. Pasalnya, Anies calon pemimpin yang diusung partainya.
"Menjadi kewajiban bagi NasDem untuk mensosialisasikan, memperkenalkan Anies di masyarakat," kata Ali.
Ke depannya, sosialisasi tersebut tak hanya akan diemban oleh NasDem. Pasalnya, dua partai lain, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan maju Pilpres 2024.
Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said mengungkapkan, ada upaya untuk menjegal Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024.
Menurutnya, upaya penjegalan pertama dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang berusaha menetapkan Anies tersangka kasus dugaan korupsi Formula E. Sudirman heran mengapa pencapresan Anies selalu dijegal. Padahal, ini bagian dari demokrasi.
"Saya boleh katakan, suasana adanya upaya-upaya untuk menghambat supaya koalisi tidak terbentuk dan supaya Anies tidak maju sangat terasa, sangat terasa. Dan itu dialami oleh semua partai lah," kata Sudirman.
Netizen mendesak NasDem membuka siapa yang berusaha menjegal Anies. Supaya isu ini tidak menjadi gosip semata.
Akun @Bunga_Maw4R6027 mengatakan, pola yang dilakukan untuk menjegal Anies sudah diketahui publik. Segala cara jahat akan dilakukan untuk menjegal Anies, tapi rakyat sudah cerdas tidak akan mau dibodohi lagi.
"Segala upaya dilakukan, baik upaya ilegal dan inkonstitusional. Tindakan ilegal dan inkonstitusional akan dilegalkan dan dikonstitusikan jika itu jalan yang bisa melanggengkan dinasti kekuasaannya," ujar @hendri125_.
Akun @ekowboy2 mengungkap beberapa pola yang dilakukan untuk menjegal Anies saat safari politik di daerah. Yaitu, izin tempat dipersulit, sapa warga dibilang curi start, jumatan dituduh kampanye.
"Mestinya pejabat aktif safari politik gunakan fasilitas negara yang ditegur. Semua perangkat dikerahkan buat jegal Anies, silakan rakyat menilai," katanya.
Akun @hdw_tahir mengatakan, semakin dijegal, rakyat tambah simpati kepada Anies. Penjegalan terhadap Anies mesti ada apa-apanya. Kemungkinan, banyak yang tidak senang Anies berkuasa. "Jika Anies berkuasa akan terbongkar borok-borok semua penguasa," tuturnya.
Akun @pejuangnkri77 mengatakan, semakin diganggu, Anies semakin didukung rakyat jadi Presiden RI 2024.
"2024 gue mau Anies jadi presiden. Hati dan pikiran gue jujur, akal dan pikiran gue sehat, tapi kenapa ya Anies seperti dijegal," sambung @erriekojomin.
Sementara, @adaapa77744049 mendesak NasDem mengungkap yang berusaha menjegal Anies. "Jangan menyebar gosip," katanya. "Kalau memang ada sebut saja. Nggak usah nganu nganu," timpal @9usmulAgus. "Jangan menyebar hoaks, kalau ada barang buktinya bisa laporkan," tambah @ManandiRonaldo.
Akun @ARIEFP03996095 menilai, NasDem hanya mencari sensasi semata. Kata @Krisna0902022, kalau NasDem tidak siap kompetisi tidak usah nuduh.
Akun @Jhonkosmik menduga, ada skenario yang sedang dimainkan NasDem agar rakyat bersimpati kepada Anies Baswedan.
"Playing victim. Semua bertujuan agar masyarakat menganggap Anies dizolimi. Sudah lama wacana ini digoreng tapi tanpa tindakan. Jelas dan tegas hanya rekayasa," tuturnya.
"Playing victim terus-terusan. Sudah nggak laku dijual, bahkan diobral juga nggak laku," kata @justfendi1.
"Kalau banyak yang menolak wajar. Belum saatnya kampanye sudah kampanye duluan. Dana kampanye nggak dilaporkan," ujar @irw4n_be.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: