Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menkes Turki Minta Bantuan Vaksin dan Obat-obatan Tambahan ke Pemerintah Indonesia

        Menkes Turki Minta Bantuan Vaksin dan Obat-obatan Tambahan ke Pemerintah Indonesia Kredit Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK), Muhadjir Effendy, sebagai perwakilan dari Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, Rabu (23/2/2023). Pertemuan tersebut guna memastikan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia berjalan dan diterima dengan baik oleh Pemerintah Turki. 

        Baik bantuan berupa personel (tim SAR dan EMT atau emergency medical team) maupun bantuan yang sifatnya material seperti perangkat atau alat serta makanan yang dibutuhkan oleh para korban. Pemerintah Indonesia berkomitmen terus membantu sampai dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi bila masih diperlukan oleh Pemerintah Turki.

        Baca Juga: Kapal Bantuan Mesir Tiba di Pelabuhan Mersin, Korban Gempa di Turki Berucap Syukur

        "Pemerintah Turki berharap masih ada bantuan terutama untuk vaksin, serum tetanus ,dan rabies. Hal ini disebabkan pascapencarian dan penemuan korban bencana  biasanya dibarengi dengan munculnya penyakit-penyakit menular," kata Muhadjir.

        "Karena itu, Pemerintah Indonesia memberikan tawaran bantuan tenaga dokter spesialis di bidang penyakit menular selain vaksin dan obat-obatan," jelasnya dalam keterangannya, Rabu (23/2/2023).

        Berdasar kondisi saat ini, bantuan paling utama adalah obat-obatan dan vaksin. Indonesia sudah mengirim 10.000 vaksin dan serum tetanus. 

        Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) berterima kasih atas kedatangan Menko PMK dan rombongan yang telah membantu penanganan korban gempa Turki. Sejak hari pertama Indonesia sudah bekerja dan berusaha maksimal untuk menemukan dan mencari korban gempa. 

        "Rakyat Indonesia dan Turki adalah bersaudara, derita rakyat Turki adalah derita rakyat Indonesia. Oleh karena itu, kalau kita membantu memang sudah seharusnya. Begitu juga dengan apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Turki ketika Indonesia dalam kesusahan, mereka (Turki) cepat datang membantu Indonesia," sebut Menko Muhadjir.

        Sebelumnya, Muhadjir beserta rombongan mengunjungi basecamp Basarnas Indonesia yang ada di kota Antakya pada Rabu (22/2/2023) pagi waktu Turki. Bersama dengan Tim INASAR (Indonesian Search and Rescue), Menko PMK melakukan peninjauan di basecamp dan melakukan dialog mengenai perkembangan proses pencarian dan penyelamatan korban di Hatay. Hatay merupakan salah satu dari 10 provinsi selatan Turki yang parah terdampak gempa. 

        Muhadjir sangat terkesan dengan apa yang telah dilakukan oleh putra-putra Indonesia sebagai tim SAR. Mereka telah melakukan kerja nyata dalam menemukan korban yang masih hidup maupun dalam keadaan meninggal. Mereka bekerja di bawah suhu dingin mendekati 0 derajat Celcius, yang jauh berbeda dengan suasana tropis. 

        Setelah pencarian dan penemuan korban berakhir, tim SAR akan fokus pada upaya rehabilitasi dan rekonstruksi.

        "Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik untuk sisa tugas-tugas yang bersangkutan dan terus mendapatkan dukungan dari Pemerintah Turki, masyarakat Turki, karena ini merupakan bagian dari misi UN (United Nations). Oleh karena itu, tugas ini betul-betul bisa mendapatkan kepercayaan bukan hanya sebagai wakil Indonesia, tetapi sebagai wakil internasional, yaitu sebagai misi dari UN," ungkap Menko PMK.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: