Cara Membuat Pos Gajian untuk Wanita Lajang dan Sudah Menikah
Pengelolaan keuangan antara wanita lajang dan sudah menikah memang masih sedikit mirip, perbedaannya adalah di skala prioritasnya. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO ZAP Finance, Prita Ghozie.
Mengutip YouTube ZAP Finance TV, berikut ulasan pengelolaan keuangan untuk wanita, baik yang masih lajang atau sudah menikah!
1. Zakat atau Sosial
Perempuan yang masih lajang memiliki kebebasan untuk berzakat atau membantu keluarga. Sementara perempuan yang sudah menikah harus memiliki kesepakatan dengan pasangannya perihal sedekah atau membantu keluarga.
Baca Juga: Cara Menentukan Tujuan Keuangan saat Berinvestasi Emas, Aman dari Inflasi!
2. Tabungan untuk Dana Darurat
Untuk perempuan lajang, sebenarnya masih bisa bertahan untuk memiliki dana darurat 3x pengeluaran rutin bulanan. Sementara untuk wanita yang sudah menikah, lebih baik ditingkatkan menjadi 12x pengeluaran rutin bulanan. Dana darurat untuk wanita yang sudah menikah juga boleh digabungkan dengan pasangan.
3. Premi Asuransi
Untuk perempuan lajang, baiknya memiliki minimal asuransi kesehatan, sementara asuransi jiwa bersifar optional. Lalu, untuk perempuan yang sudah menikah milikilah proteksi jiwa, proteksi kesehatan dan penyakit kritis. Namun, premi jangan berlebihan, biasanya cukup 5% dari gaji. Paling tidak, kita memiliki BPJS Kesehatan.
4. Biaya Hidup
Untuk perempuan lajang, paling tidak gunakan gaji 50% untuk diinvestasikan karena biasanya biaya hidup masih ditanggung orang tua. Namun, jika sudah menikah, alokasikan gaji 50% untuk biaya hidup, termasuk cicilan. Baiknya hanya memiliki cicilan rumah daripada cicilan lainnya.
5. Tabungan untuk Big Purchase Item
Memiliki tabungan untuk liburan atau perawatan kulit yang harganya mahal perlu memiliki tabungan khusus. Namun, cukup alokasikan 5% dari gaji kita.
6. Investasi untuk Tujuan Keuangan
Perempuan yang masih lajang memiliki nominal yang cukup besar untuk berinvestasi. Sementara jika sudah menikah akan lebih sulit karena banyak yang harus diprioritaskan. Namun, alangkah baiknya tetap berinvestasi untuk dana pendidikan anak dan investasi untuk dana pensiun.
Lebih lanjut, Prita menyarankan untuk perempuan di luar sana agar memegang emas batangan dan menyimpannya sendiri.
7. Playing and Happiness
Baik perempuan yang masih lajang atau sudah menikah, alokasikan 10-20% untuk bersenang-senang. Karena kita boleh lho untuk tetap healing and have fun!
Yang terpenting dalam pengelolaan keuangan bagi perempuan adalah mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, memahami prioritas serta prinsip SIP (Saving, Investing and Protection).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: