Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gen Milenial Paling Peduli pada Keamanan Siber IoT Smart Home

        Gen Milenial Paling Peduli pada Keamanan Siber IoT Smart Home Kredit Foto: Unsplash/Philipp Katzenberger
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebuah survei terbaru yang dirilis oleh perusahaan global cybersecurity Kaspersky bertajuk The Smart Home of Almost Everyhting: From the Frige to TV, How We'll Embrace the Year of Virtual Assistance in 2023 mencatat bahwa 56% konsumen yang memiliki perangkat rumah pintar (smart home devices) merasa bertanggung jawab atas keamanan sibernya.

        Milenial berusia 25-34 tahun dicatat sebagai yang paling peduli dengan perlindungan perangkat pintar di rumah mereka, dengan 54%-nya telah mengamankan perangkat yang mereka miliki.

        "Seiring meningkatnya tingkat adopsi perangkat pintar, kami melihat pengguna lebih memperhatikan keamanan dan mencoba memastikan pengalaman terbaik saat membangun hubungan jangka panjang dengan gadget mereka. Sepertinya kabiasaan digital yang baik lebih melekat pada generasi milenial yang merupakan pertanda positif bagi keamanan siber," tutur VP Consumer Product Marketing di Kaspersky Marina Titova seperti dikutip dari keterangan media pada Kamis (9/3/2023).

        Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Online! Ini Tips Jaga Keamanan Digital ala GoPay

        Marina menambahkan, "ini juga menunjukkan bahwa di masa depan, kita mungkin melihat produsen perangkat IoT dan penyedia layanan internet mendukung ekosistem bisnisnya dengan lebih memperhatikan keamanan siber, serta kemungkinan mengintegrasikan fitur keamanan siber ke penawaran mereka, untuk memeunhi harapan konsumen dan memberikan tingkat perlindungan yang diinginkan."

        Berdasarkan laporan Kaspersky, industri rumah pintar global telah turut menyoroti pertumbuhan konsumen yang cepat, membangun ekspektasi dengan analis pasar, dengan beberapa segmen seperti sistem keamanan pintar dan kunci pinter yang diperkirakan masing-masing akan mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat menjadi US$106,3 miliar dan US$13,1 miliar pada tahun 2030.

        Adapun alasan yang memengaruhi sikap pengguna terhadap masalah keamanan dan perlindungan antara lain termasuk rasa tanggung jawab atas perlindungan perangkat pintar di rumah karena rasa takut akan peretasan. Survei menunjukkan bahwa 56% pengguna perangkat pintar merasa khawatir jaringan rumah mereka diretas dan router WiFi atau sistem kamera yang terhubung ke internet yang digunakan untuk memata-matai mereka.

        Kekhawatiran terbesar muncul mengenai keamanan sistem pemantauan rumah, kamera yang terhubung ke internet, serta pintu dan kunci pintar, dengan sepertiga pengguna mengaku sangat peduli pada keamanan dan perlindungan mereka. Dengan demikian 32% pengguna sistem pemantauan/keamanan mengaku "sangat peduli" dengan sistem keamanan dan perlindungan perangkat mereka, dan 53% mengaku "prihatin" atau "agak khawatir".

        Daftar perangkat yang mengkhawatirkan termasuk kamera yang terhubung ke internet untuk memantau bayi dan hewan pelihaan serta pintu dan kunci pintar, dengan 31% dan 30% mengatakan keamanan adalah "isu yang sangat memprihatinkan". Adapun data mengenai perangkat yang paling sedikit mengkhawatirkan bagi pengguna adalah perangkat pembersih pintar seperti penyedot debu yang terhubung ke internet, dengan 32% mengatakan keamanannya tidak menjadi perhatian mereka sama sekali. Hal ini sama berlaku untuk sistem kontrol iklim (32%) dan pencahayaan cerdas atau smart lightning (34%).

        Untuk dapat melindungi perangkat pintar tetap aman, pakar Kaspersky memberikan beberapa kiat-kiat berikut:

        1. Membeli perangkat rumah pintar bekas bukanlah praktik yang aman. Firmware mereka dapat dimodifikasi oleh pemilik sebelumnya untuk memberikan kontrol penuh kepada penyerang jarak jauh atas ekosistem rumah pintar pengguna.
        2. Jangan lupa untuk mengubah kata sandi default. Sebagai ganti kata sandi default, gunakan kata sandi yang ketat dan kompleks serta perbarui secara teratur.
        3. Jaga keamanan jaringan Anda dengan merahasiakan nomor seri, alamat IP, dan informasi sensitif lainnya. Jangan bagikan perangkat pintar pengguna di jejaring sosial.
        4. Gunakan solusi keamanan yang andal yang dapat membantu dalam mengamankan dan melindungi seluruh ekosistem smart home.
        5. Pastikan selalu mengetahui pembaruan dan penemuan kerentanan setelah memutuskan memakai aplikasi atau perangkat tertentu. Install semua pembaruan yang dirilis oleh pengembang secara tepat waktu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: