Aset tetap adalah aset berwujud jangka panjang yang digunakan oleh bisnis dalam menghasilkan pendapatan. Aset tetap memberi perusahaan keuntungan finansial jangka panjang karena memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap juga dikenal sebagai aset modal dan dilambangkan dengan istilah Properti, Pabrik, dan Peralatan di neraca. Aset tetap tidak dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai.
Asumsi umum tentang aset tetap adalah bahwa aset tersebut diharapkan dapat bertahan, dikonsumsi, atau diubah menjadi uang tunai setelah setidaknya satu tahun.
Baca Juga: Apa Itu Oleokimia Berbasis Minyak Sawit?
Dengan demikian, perusahaan dapat mendepresiasi nilai aset ini untuk memperhitungkan keausan alami. Aset tetap paling sering muncul di neraca sebagai properti, pabrik, dan peralatan (PP&E).
Aset terbagi atas aset lancar dan aset tidak lancar yang perbedaannya terletak pada masa manfaatnya. Aset lancar biasanya likuid, yang berarti dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari setahun. Aset tidak lancar mengacu pada aset dan properti yang dimiliki oleh bisnis yang tidak mudah dikonversi menjadi uang tunai dan mencakup investasi jangka panjang, beban tangguhan, aset tidak berwujud, dan aset tetap.
Istilah tersebut menyinggung fakta bahwa aset ini tidak akan digunakan atau dijual dalam periode akuntansi. Aset tetap biasanya memiliki bentuk fisik dan dilaporkan di neraca sebagai PP&E. Perusahaan membeli aset tetap karena sejumlah alasan, seperti produksi atau penyediaan barang atau jasa.
Aset tetap kehilangan nilainya seiring bertambahnya usia. Karena mereka memberikan pendapatan jangka panjang, aset ini dibebankan secara berbeda dari item lainnya. Aset berwujud tunduk pada penyusutan berkala sementara aset tidak berwujud tunduk pada amortisasi.
Nilai aset menurun seiring dengan jumlah penyusutannya di neraca perusahaan. Korporasi kemudian dapat mencocokkan biaya aset dengan nilai jangka panjangnya. Berbeda dengan tanah, tanah merupakan salah satu aset tetap yang tidak dapat disusutkan.
Akuisisi atau pelepasan aset tetap dicatat pada laporan arus kas perusahaan di bawah arus kas dari aktivitas investasi. Pembelian aset tetap merupakan arus kas keluar (negatif) bagi perusahaan sedangkan penjualan merupakan arus kas masuk (positif).
Jika nilai aset turun di bawah nilai buku bersihnya, aset tersebut akan mengalami penurunan nilai. Ini berarti bahwa nilai tercatatnya di neraca disesuaikan ke bawah untuk mencerminkan bahwa nilainya terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai pasar.
Ketika aset tetap mencapai akhir masa manfaatnya, biasanya aset tersebut dibuang dengan menjualnya untuk mendapatkan nilai sisa. Ini adalah perkiraan nilai aset jika dipecah dan dijual sebagian.
Dalam beberapa kasus, aset dapat menjadi usang dan oleh karena itu akan dibuang tanpa menerima pembayaran sebagai imbalan.
Depresiasi memiliki dua keuntungan bagi bisnis. Pertama, memberikan gambaran yang relatif akurat tentang kontribusi aset terhadap bisnis. Aset tetap cenderung memberikan nilai paling tinggi saat masih baru. Seiring bertambahnya usia, mereka mungkin mulai menderita keausan. Bahkan jika tidak, kemungkinan besar akan digantikan oleh opsi lain. Akhirnya, mereka perlu diganti.
Kedua, penyusutan memungkinkan bisnis memperhitungkan biaya barang selama dua tahun atau lebih. Ini menghindari fluktuasi dalam laporan keuangannya setiap kali aset tetap baru dibeli dan dengan demikian memberikan pandangan yang lebih realistis tentang kinerja bisnis secara keseluruhan.
Informasi tentang aset perusahaan membantu menciptakan pelaporan keuangan yang akurat, penilaian bisnis, dan analisis keuangan yang menyeluruh. Investor dan kreditur menggunakan laporan ini untuk menentukan kesehatan keuangan perusahaan dan memutuskan apakah akan membeli saham atau meminjamkan uang ke bisnis.
Karena perusahaan dapat menggunakan berbagai metode yang diterima untuk mencatat, mendepresiasi, dan membuang asetnya, analis perlu mempelajari catatan pada laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui bagaimana angka-angka tersebut ditentukan.
Aset tetap sangat penting untuk industri padat modal, seperti manufaktur, yang membutuhkan investasi besar dalam PP&E. Ketika sebuah bisnis melaporkan arus kas bersih yang terus-menerus negatif untuk pembelian aset tetap, ini bisa menjadi indikator kuat bahwa perusahaan sedang dalam mode pertumbuhan atau investasi.
Barang-barang seperti itu jelas merupakan pembelian yang signifikan. Aktiva tetap umumnya adalah barang-barang yang bernilai lebih tinggi. Secara sederhana, umumnya ada hubungan yang kuat antara harga suatu barang dan berapa lama barang itu diperkirakan akan bertahan. Tetapi penting untuk dicatat bahwa definisi aset tetap bergantung pada umur yang diharapkan daripada harganya.
Misalnya, seorang pembuat perhiasan membeli mouse ergonomis dan setumpuk berlian. Mouse jelas merupakan pembelian dengan harga lebih rendah, tetapi toko perhiasan mengharapkannya bertahan setidaknya dua tahun.
Sebaliknya, pembuat perhiasan mengharapkan untuk menggunakan berlian dengan komisi yang harus mereka selesaikan dalam waktu satu bulan. Berlian, oleh karena itu, adalah aset lancar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: