Oleokimia merupakan salah satu produk turunan minyak sawit. Produk ini banyak digunakan untuk pembuatan sabun, deterjen, produk perawatan pribadi, kosmetik, hingga pelumas. Tidak hanya itu, berbagai aplikasi baru oleokimia seperti bio-pelumas, biopolimer, dan biosurfaktan muncul sebagai pengganti produk berbasis minyak bumi.
Baca Juga: Komoditas Unggulan Indonesia, Yuk Kenali Perkebunan Sawit dari Sederet Manfaatnya!
Lantaran, produk oleokimia, catat laman InfoSAWIT, bersifat biodegradable dan menunjukkan toksisitas rendah, sehingga dianggap lebih ramah lingkungan. Produk-produk ini juga dianggap oleh para ilmuwan dan konsumen lebih alami, hijau, organik, aman, terbarukan, dan dapat terurai secara hayati.
Dalam dekade terakhir, dari catatan Malaysian Palm Oil Council (MPOC) diketahui bahwa industri oleokimia telah tumbuh dengan cepat seiring dengan meningkatnya permintaan global terkait produk yang lebih ramah lingkungan. Hal ini juga terjadi lantaran sifat menarik dari oleokimia yakni, berasal dari sumber daya terbarukan, tidak beracun, dan mudah terurai secara hayati.
Baca Juga: Sinyal Meluncurnya Ultimatum Jokowi, Manuver NasDem Disoroti: Tinggalkan Anies Baswedan atau...
Melansir beberapa sumber, produk oleokimia muncul tatkala harga minyak bumi meningkat pada akhir 1970-an. Kondisi ini mendorong para produsen untuk beralih dari petrokimia ke oleokimia, dikarenakan minyak laurat nabati yang diolah dari minyak inti sawit lebih murah dan ramah lingkungan. Sejak saat itu, minyak inti sawit banyak digunakan dalam produksi deterjen dan barang perawatan pribadi seperti pasta gigi, sabun batang, sampo, dan lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement