Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lempar ‘Bola Panas’ dengan Sebut Ada Menko Presiden Jokowi yang Mau Ubah Konstitusi, Ternyata Pernyataan Anies Baswedan Tertuju…

        Lempar ‘Bola Panas’ dengan Sebut Ada Menko Presiden Jokowi yang Mau Ubah Konstitusi, Ternyata Pernyataan Anies Baswedan Tertuju… Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan bak melempar 'bola panas' dengan menyebut ada Menteri Koordinator (Menko) yang ingin mengubah konstitusi. 

        Sontak pernyataan itu berbuah reaksi dari sejumlah tokoh, khususnya para Menko di jajaran Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Ucapan Anies Baswedan soal Menko itu ia utarakan dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Tokoh KAHMI di kompleks Ancol pada Kamis (16/3/2023) lalu. Ia menyebut ada Menteri Koordinator atau Menko yang ingin mengubah konstitusi.

        Hanya saja, Anies tak menyebut nama atau Menko bidang apa yang disebutnya hendak mengubah konstitusi.

        Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Ada Menko yang Ingin Ubah Konstitusi, Waketum Golkar Langsung Bersuara: Gak Jelas!

        Anies hanya bilang, tak bisa membayangkan jika ada salah satu petinggi di pemerintahan yang ingin mengubah konstitusi secara terang-terangan. 

        Lagi-lagi, ia juga tidak menjelaskan lebih lanjut maksud dari terang-terangan, seperti apa dan kapan hal tersebut dilakukan.

        "Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, Menko, mengatakan (mau) mengubah konstitusi," ucap Anies.

        Walau begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan jika memang ada pernyataan kontroversial yang demikian, ada baiknya jika hal itu disampaikan untuk kalangan internal saja.

        Baca Juga: Isu Korupsi dalam Penyelenggaraan Formula E Masih Terus ‘Dikorek-korek’ KPK, Anies Baswedan Akhirnya Buka Suara…

        Menurutnya, kondisi tersebut bisa terjadi ketika ada orang-orang yang tidak memiliki komitmen terhadap demokrasi, sehingga makin berani mengutarakan pikirannya secara frontal dan terbuka.

        "Ini bukan (karena) kualitas demokrasi menurun, tetapi karena orang yang tidak komit pada demokrasi semakin berani mengungkapkan pikiran terbukanya," kata Anies.

        "Jadi (opini itu) tidak tabu, tetapi harus dilawan. Kenapa? Ini bukan melawan orang, tapi menyelamatkan semangat reformasi yang kita lakukan tahun 1998. Kita jaga itu, kalau tidak maka akan rusak," tambah Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: