Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Sawit di Senin Ketiga Maret 2023 Melemah, Pasar Masih Optimis?

        Harga Sawit di Senin Ketiga Maret 2023 Melemah, Pasar Masih Optimis? Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) untuk Franco wilayah Belawan dan Dumai tercatat turun menjadi Rp12.525/kg pada Senin (20/3/2023). Dengan demikian, harga CPO mengalami penurunan Rp300/kg atau sekitar 2,3% jika dibandingkan harga CPO pada Senin (13/3/2023) yang mencapai Rp12.825/kg.

        Melansir laman InfoSAWIT, harga CPO periode yang sama di Talang Duku dibuka Rp12.640/kg, namun terjadi Withdraw (WD) dengan penawaran tertinggi Rp12.105/kg. Sementara harga CPO di Teluk Bayur dibuka Rp12.395/kg, namun terjadi WD dengan penawaran tertinggi Rp12.375/kg.

        Baca Juga: Pemerintah Dorong Korporasi Integrasikan Sawit dan Sapi

        Kemudian harga CPO di Palembang dibuka Rp12.425/kg, namun terjadi WD dengan penawaran tertinggi Rp12.375/kg. Demikian pula harga CPO di Lampung dibuka Rp12.375/kg, namun terjadi WD dengan penawaran tertinggi Rp12.325/kg. 

        Terkoreksinya harga CPO dipicu oleh dominannya sentimen negatif, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Berdasarkan survei yang dilakukan Reuters, persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Januari diproyeksikan merosot ke level terendah dalam 5 bulan terakhir. Produksi ini diperkirakan terus menyusut dan terhambat oleh hujan lebat dan banjir sehingga menyebabkan produksi anjlok ke level terendah dalam satu tahun terakhir.

        Analis juga mengungkapkan permintaan minyak sawit diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang menjelang bulan suci Ramadan pada 23 Maret, yang diakhiri Hari Raya Idulfitri pada 21-22 April.

        "Kami memperkirakan harga akan tetap di atas MYR 3.600 per ton dan dapat diperdagangkan lebih tinggi menuju MYR 4.500 per ton dalam beberapa pekan mendatang" ungkap Direktur Pelaksana di Transgraph Consulting, Nagaraj Meda, dikutip dari Reuters.

        Baca Juga: Harga Referensi CPO Kembali Meningkat, Apa Penyebabnya?

        Selain itu, investor tengah mencermati program biodiesel B35 Indonesia dan produksi minyak nabati Amerika Selatan masih menjadi kunci harga ke depan. Seperti diketahui, implementasi B35 merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mengatasi krisis iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, yaitu percepatan energi yang inklusif, bersih, berkelanjutan, dan mendorong investasi untuk mencapai Net Zero Emission.

        Meskipun terjadi pelemahan harga pekan ini, pasar masih optimis terhadap kenaikan harga CPO selama kuartal pertama tahun 2023.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: