- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Bank DBS Bersama Waste4Change Gelar Edukasi dan Literasi Keuangan pada Pelapak Sampah
Meningkatkan kapasitas literasi keuangan pelapak sampah di sekitar Jabodetabek, Bank DBS Indonesia dan Waste4Change dengan menggelar edukasi untuk mengoptimalkan pencatatan transaksi bisnis.
Head of Recycling Business Unit Waste4Change Rizky Ambardi mengatakan sektor informal dapat berperan penting dalam meningkatkan daur ulang sampah plastik. Sayangnya, pelaku di sektor informal ini umumnya masih melakukan pencatatan transaksi dan tonase sampah terkumpul secara manual dan tidak teratur.
"Pelaku di sektor informal umumnya belum mengenal teknik pencatatan atau pembukuan transaksi yang dapat memudahkan operasional bisnisnya secara berkelanjutan," ujar Rizky Ambardi saat ditemui di Bekasi, Rabu (21/3/2023).
Baca Juga: Riset DBS: Masyarakat Masih Was-was dengan Ancaman Inflasi di Tahun ini
Rizky mengatakan, pencatatan sampah yang rapi, teratur, dan teliti dapat membantu mereka melakukan evaluasi pengembangan usaha serta membantu pihak lainnya, seperti pemerintah dalam menghimpun data yang akurat terkait tonase sampah terkelola dan terdaur ulang.
Oleh karena itu, Bank DBS Indonesia dan Waste4Change berkomitmen untuk memberikan edukasi dan mendorong traceability atau sistem ketertelusuran yang baik dalam hal pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pelaku persampahan di sektor informal.
Ke depannya, diharapkan riwayat dan sistem pencatatan aktual dapat terealisasikan dan dijadikan acuan di kemudian hari. Kerja sama ini pun sukses memberikan pemahaman baru terkait kegiatan pengolahan sampah dengan sebanyak 630 ton sampah plastik bernilai ekonomi rendah telah berhasil diolah.
“Kami melihat bahwa sektor pengelolaan sampah informal belum terlindungi dan tercatat secara resmi oleh negara sebagai pihak yang berperan dalam meningkatkan daur ulang material, meskipun kinerja mereka terbukti signifikan dalam mengolah lebih banyak sampah plastik. Waste4Change sangat menghargai dan mendukung pengoptimalan peran sektor informal dalam membantu pengelolaan sampah melalui kemitraan yang terus diperkuat sehingga dapat tercipta alur dan operasional yang jelas untuk mendukung kegiatan mereka yang terintegrasi dalam pengelolaan sampah," ujarnya.
Lanjutnya, dana hibah dari DBS Foundation sedang digunakan untuk meningkatkan pencapaian dengan bekerja sama dan mendukung kinerja 300 bank sampah dan mitra informal seperti bandar atau lapak di area Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
"Kami berencana meningkatkan penghasilan pekerja di daerah tersebut sembari meningkatkan jumlah material daur ulang yang terkumpul agar jumlah sampah yang tidak terolah semakin berkurang," ucapnya.
Sementara itu, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, dengan komitmen menciptakan dampak positif di luar bisnis perbankan, Bank DBS Indonesia memosisikan diri sebagai bank yang berbeda dengan panduan tiga pilar keberlanjutannya, yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking.
"Kami senang bermitra dengan Waste4Change yang memiliki komitmen yang sama dengan Bank DBS Indonesia untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia," ujar Mona.
Ia mengatakan, saat ini pengelolaan sampah seluruh kantor pusat dan cabang Bank DBS Indonesia oleh Waste4Change merupakan realisasi dari pilar kedua Responsible Business Practice, sedangkan Partner Capacity Development Program merupakan realisasi dari pilar ketiga Impact Beyond Banking.
"Kami juga berharap semakin banyak wirausaha sosial yang dapat berpartisipasi untuk mengatasi masalah sosial, di mana mereka bisa berkesempatan mendapatkan dana hibah dengan mendaftar melalui DBSF SE Grant 2023 mendatang,” ujarnya.
Selain itu, wujud dari pilar ketiga lainnya adalah Bank DBS Indonesia menggerakkan karyawan sebagai sukarelawan dalam program People of Purpose (PoP). Melalui program ini, para karyawan memberikan edukasi literasi finansial yang diharapkan dapat menambah wawasan pelapak dan mitra Waste4Change.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: