Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) selalu mendukung pemberdayaan usaha kecil menengah dan koperasi yang mengembangakan produk sawit sebagai kegiatan usaha.
Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah Koperasi (UKMK) BPDPKS Helmi Muhansah menjelaskan salah satu program BPDPKS ialah mendukung kegiatan promosi sawit kepada masyarakat.
Dalam BPDPKS lanjutnya terdapat direktorat kemitraan yang melakukan kegiatan kemitraan bersama usaha menengah dan koperasi, lembaga kemasyarakatan dan civil society serta perusahaan untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.
Menurut Helmi, BPDPKS juga mendukung pemberdayaan pelaku UKMK yang produk-produknya berkaitan dengan kelapa sawit. Sebab, badan layanan umum di bawah Kementerian Keuangan ini memiliki filosofi dari sawit, oleh sawit, dan untuk sawit.
Baca Juga: BPDPKS Salurkan Dana Rp7,5 Triliun Untuk Peremajaan Sawit
Dia mencontohkan hasil riset BPDPKS yang potensial untuk dikomersialisasikan pada skala UKMK yaitu Sabun Kalsium dari lemak minyak sawit (PFAD) untuk Peningkatan Produksi Susu Sapi, Produksi MDAG (Emulsifier) dari Minyak Sawit, dan Produksi Tinta Cetak (Green Varnish) dari turunan Minyak Kelapa Sawit.
“BPDPKS sangat mendukung pelaku UKMK yang punya keinginan mengembangkan produk-produk makanan maupun lain yang berbahan baku sawit,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Manurung mengatakan kelapa sawit telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Indonesia sebagai bahan baku makanan.
Menurut dia produk makanan UKM dapat dijual dengan harga terjangkau karena menggunakan minyak goreng sawit yang harganya lebih murah daripada minyak non sawit seperti kedelai, rapeseed, dan kanola.
Keunggulan minyak sawit inilah yang terus digoyang para pesaingnya. Gulat mengatakan isu negatif sawit terus bermunculan untuk membuat imej sawit semakin buruk. Padahal, produsen minyak non sawit terutama dari negara-negara Uni Eropa menjadi salah satu pembeli utama sawit.
Menurut Gulat, pelaku UKM sebagai pengguna produk sawit berperan penting untuk menjaga kesejahteraan petani. Karena minyak goreng bersumber dari Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani yang diolah pabrik sawit menjadi CPO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: