Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Genjot Inklusi Keuangan Indonesia, BI Ungkapkan 4 Kunci Jitu

        Genjot Inklusi Keuangan Indonesia, BI Ungkapkan 4 Kunci Jitu Kredit Foto: Bank Indonesia
        Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

        Bank Indonesia (BI) menilai inklusi keuangan yang erat dengan UMKM, sebagai skala usaha mayoritas di Negara ASEAN, perlu difasilitasi melalui strategi yang inovatif.

        Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam High Level Seminar bertajuk “Innovative Strategy to Further Enhance Financial Inclusion", sebagai side events pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) di Nusa Dua, Bali, Selasa (28/3/2023). Baca Juga: Hadapi Digitalisasi, BI Dorong Konektivitas Pembayaran di ASEAN

        Digitalisasi pembayaran erat kaitannya dengan inklusi keuangan. Terkait hal itu, Perry menyampaikan kunci untuk meningkatkan inklusi keuangan, pertama, mengembangkan ekosistem untuk mendukung inklusi seperti pemberian insentif kepada UMKM untuk mengakses sektor keuangan.

        Kemudian, pengembangan infrastruktur digital untuk mendukung inklusi keuangan dan ekonomi, termasuk melalui digitalisasi pembayaran.

        "Lalu perlunya penguatan data guna mendukung inovasi pembukaan akses keuangan seperti credit scoring. Dan keempat, memperkuat literasi keuangan serta perlindungan konsumen," ujarnya.

        Selain itu, Gubernur Perry menekankan bahwa ASEAN di bawah Keketuaan Indonesia, dengan dukungan dari semua anggota, akan terus mendorong diskusi dan upaya konkrit guna meningkatkan inklusi keuangan, khususnya dengan memanfaatkan pengalaman yang dimiliki semasa Presidensi G20 tahun 2022.

        Selanjutnya, dalam diskusi panel inklusi keuangan, pembicara utama yang hadir yaitu Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, Gubernur Banko Sentral ng Pilipina, Felipe M. Medalla  dan Direktur World Bank Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen. Mengemuka upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui pengembangan pelaku usaha jasa keuangan dan perusahaan fintech, dengan tetap memperhatikan governance, risiko dan complianceBaca Juga: Dukung Target Inklusi Keuangan 90% di 2024, OJK Keluarkan Beleid Terbaru

        Di sisi lain, strategi inovatif juga diperlukan melalui pengembangan infrastruktur ekonomi digital, dengan dukungan dari seluruh stakeholders yang terkait dan memastikan perlindungan konsumen. Inklusi keuangan juga dapat efektif melalui adopsi teknologi di sektor keuangan.

        Mendukung hal itu, World Bank dapat memberikan dukungan teknis dan pengembangan kapasitas bagi negara anggota, khususnya di kawasan ASEAN.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: