Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Digital Marketing Marketplace Social Bread Raih Pendanaan Awal Senilai US$400K

        Digital Marketing Marketplace Social Bread Raih Pendanaan Awal Senilai US$400K Kredit Foto: East Ventures
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Resmi diluncurkan sebagai digital marketing marketplace berbasis di Indonesia yang memiliki misi mendukung para pemilik usaha, Social Bread sekaligus mengumumkan bahwa perusahaan telah mendapatkan pendanaan awal senilai US$400.000 atau setara dengan sekitar Rp6 miliar dalam putaran putaran pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures dengan partisipasi dari Living Lab Ventures.

        "Kami sangat senang bisa resmi meluncurkan Social Bread. Kami percaya bahwa Social Bread merupakan game changer dalam menyetarakan para UKM, khususnya dalam pemanfaatan media sosial untuk menjangkau para pelanggan. Dengan pengalaman tim yang luar di industri digital, kami memberikan solusi end-to-end untuk para pemilik bisnis dengan harga yang kompetitif," tutur Co-Founder & CEO Social Bread Edho Zell dikutip dari pernyataannya pada Rabu (29/3/2023).

        Edho menambahkan, "kami juga ingin mengucapkan terimakasih atas kepercayaan para investor melalui putaran pendanaan ini. Kami percaya pendanaan ini merupakan bukti kuat akan misi kami, membawa kemajuan dan dampak nyata bagi para pemilik bisnis dan konten kreator."

        Baca Juga: Startup Biofarmasi Etana Dapat Pendanaan dari DEG, East Ventures, dan Investor Global Lain

        Rencananya, Social Bread akan menggunakan dana segar yang didapatkan untuk mengembangkan platform teknologi yang berbeda guna membedayakan ekosistem merchant. Sejak didirikan oleh Edho Zell (CEO), Lydia Susanti (COO), Ester Jeanette (CMO), dan Messiah Richardo (CTO) pada tahun 2020 lalu.

        Kini Social Bread telah mendukung lebih dari 500 UKM di wilayah Jabodetabek, Surabaya, dan kota lain di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan penjualan mereka melalui penggunaan sosial media. Kini Social Bread telah memiliki 50 anggota im dan mengelola lebih dari 5.000 mitra kreator terdaftar.

        "Di Social Bread, kami selalu mendorong diri untuk memberdayakan para UKM dalam mencapai tingkat selanjutnya dengan cara memaksimalkan digital marketing dan kehadiran di media sosial. UKM telah menjadi landasan pertumbuhan dari setiap negara maju dan kita perlu memberdayakan UKM untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Kami sangat senang dengan kemitraan dengan East Ventures dan Living Lab. Bersama-sama kami akan membangun platform teknologi yang berbeda untuk memungkinkan UKM tumbuh dan berkembang secara organik," kata Commissioner Social Bread Herman Widjaja.

        Menyoroti pada potensi media sosial dalam mendukung UKM, Social Bread masih melihat banyak pebisnis dan UKM masih memiliki kesulitan dalam memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka akibat keterbatasan sumber daya, keahlian, dan keterampilan untuk mengelola akun media sosial. Hal ini dikarenakan tidak semua UKM memiliki tim khusus atau pun dapat mempekerjakan agensi digital yang tentunya membutuhkan investasi anggaran yang besar.

        Menyediakan solusi untuk permasalahan tersebut, Social Bread menawarkan platform untuk menghubungkan UKM dengan para konten kreater dan influencer lokal. Kini Social Bread juga tengah membangun pengalaman live shopping untuk membantu merchant meningkatkan penjualan hingga setidaknya 10 kali lipat dalam kurun waktu satu tahun. Hal ini selaras dengan tren penjualan live shopping yang tengah berkembang pesat di Indonesia dan telah menjadi kebutuhan pelaku UKM. Melalui fitur baru "Live Shopping", pelaku bisnis dapat terhubung dengan live streamer yang membantu dalam mengelola live shopping.

        Sebelum memberikan rekomendasi, Social Bread akan mencoba menganalisis dan memahami tujuan kebutuhan UKM sehingga Social Bread dapat memberikan rekomendasikan yang didasarkan pada industri dari UKM, jenis platform, serta konten yang sesuai dengan audiens yang ditargetkan, dan bahkan jumlah konten kreator atau pengikut untuk mencapai tujuan tersebut.

        Setelah proses orientasi selesai, UKM akan dihubungkan dengan konten kreator atau umumnya disebut sebagai mitra kreator (creator partners) di Social Bread. Mitra kreator ini tidak hanya berperan untuk memproduksi konten berdasarkan arahan yang telah disepakati, tetapi juga menjadi pihak pengelola akun media sosial para UKM. Hal ini memungkinkan pemilik usaha untuk menjadi lebih fokus dalam menjalankan atau memperluas bisnis mereka dan membiarkan konten kreator untuk memaksimalkan potensi akun media sosial.

        "Kami menyambut Social Bread ke dalam ekosistem East Ventures. Dengan besarnya potensi ekonomi digital, Social Bread tidak hanya menjembatani UKM dan konten kreator, tetapi juga membantu UKM, salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya. Kami berharap terus merasakan keseruan dan dampak positif yang akan dihadirkan oleh Edho dan tim," pungkas Partner East Ventures Melisa Irene.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: