Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Transisi Energi, SMI Danai Pembangunan Tiga PLTMH di Indonesia

        Dorong Transisi Energi, SMI Danai Pembangunan Tiga PLTMH di Indonesia Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) melakukan penandatanganan perjanjian pembiayaan untuk tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) yang dikembangkan oleh PT Brantas Energi dengan total kapasitas pembangkitan sebesar 7 MW.

        Adapun fasilitas pembiayaan ini merupakan hasil kerja sama antara PT SMI dengan Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI), sebuah program kerja sama energi rendah karbon antara Pemerintah Indonesia dan Inggris, yang memberikan dukungan terhadap tiga proyek energi terbarukan tenaga air tersebut.

        Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI Sylvi J Gani berharap nantinya proyek ini akan berkontribusi terhadap percepatan pengembangan energi rendah karbon di Indonesia.

        Baca Juga: PLN Energi Primer Indonesia Gandeng Lemhanas Guna Wujudkan Ketahanan Energi Nasional

        Skema kerja sama antara PT SMI dan MENTARI ini dirancang untuk mempercepat transisi energi di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, universal, dan akses energi yang inklusif, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru.

        "Total biaya pembangunan yang dibutuhkan untuk membangun proyek tersebut yaitu sebesar Rp210 miliar, di mana Pemerintah Inggris akan ikut berkontribusi sebesar Rp21 miliar melalui program MENTARI," ujar Sylvi dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (30/3/2023).

        Sylvi mengatakan, komponen kontribusi yang berupa hibah ini akan meningkatkan kelayakan finansial dari proyek tersebut dan membuka kesempatan untuk PT SMI agar dapat membiayai proyek tersebut dengan meningkatkan debt service coverage ratio (DSCR) proyek. 

        Adapun ketiga pembangkit listrik tenaga air ini berada di Pandan Duri-Lombok, Titab-Bali, dan Batang Hari-Sumatera Barat. Ketiganya akan menggunakan waduk yang saat ini digunakan untuk irigasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan. 

        "Proyek-proyek baru ini akan memberikan manfaat dengan menghasilkan listrik dari kelebihan debit air yang mengalir pada waduk yang termasuk dalam Barang Milik Negara. Dengan banyaknya jumlah waduk di seluruh Indonesia, pengaplikasian teknologi ini sangat mungkin untuk dapat direplikasi tanpa harus memberikan dampak kepada lingkungan dan sosial," ujarnya. 

        Sylvi menyebut bahwa proyek ini akan menjadi kerja sama pertama PT SMI dengan MENTARI. Struktur pembiayaan proyek ini diharapkan dapat diadopsi oleh proyek energi terbarukan lainnya, bersama dengan mitra pembiayaan lainnya.

        "Sehingga kualitas proyek dan juga proses pemantauan pelaksanaan proyek dapat ditingkatkan dengan standar yang lebih tinggi. Diharapkan nantinya proyek ini dapat benar – benar memberikan manfaat sosial dan ekonomi tinggi bagi masyarakat," ucapnya. 

        Presiden Direktur PT Brantas Energi, Firmasyah Ibnu Haryoso mengatakan bahwa pada dasarnya, potensi pembangkit yang berbasis energi terbarukan sangat besar di Indonesia. 

        Di mana salah satu potensi tersebut adalah dengan memanfaatkan waduk yang tersedia seperti yang dilakukan oleh Brantas Energi pada waduk di Pandan Duri, waduk di Titab, dan waduk Batang Hari. 

        "Brantas Energi sebagai investor pada sektor pembangkit energi terbarukan sangat terbantu dari dana hibah melalui program MENTARI karena tantangan yang dihadapi pada saat ini akibat masalah ekonomi di tingkat global dan regional mengakibatkan bunga untuk melakukan pinjaman investasi lebih besar dibandingkan tahun lalu," ujar Firmansyah. 

        Sementara itu, Development Director Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, Amanda McLoughlin mengatakan kerja sama investasi dengan PT SMI telah ditandatangani pada September 2022.

        "Saya senang melihat perkembangan yang telah terjadi, Pemerintah Inggris dan MENTARI dapat terus meningkatkan partisipasi kami mendukung Indonesia dalam usahanya mempercepat pembangunan energi terbarukan melalui investasi kami di tiga proyek pembangkit listrik tenaga air ini. Saya berharap mekasnisme dari skema pendanaan campuran ini dapat menjadi inovasi untuk membuka lebih banyak investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia," ujar Amanda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: