Habis 'Dirujak' Publik karena Membangkang Jokowi Soal Timnas Israel, Ganjar Pranowo: Silakan Kritik Saya!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka-bukaan soal dirinya yang habis "dirujak" publik terkait sikap menolak Timnas Israel.
Ganjar menilai ada yang hendak mengambil keuntungan dari sikapnya yang menolak Timnas Israel dalam Pilada Dunia U-20.
Menurutnya, hal itu terlihat dari analisa yang dilakukan dari berbagai sumber media sosial. Ganjar mengaku mengoptimalkan teknologi untuk memantau dan menganalisis setiap perkembangan di media sosial. Bahkan, dia bisa mengklasifikasikan beragam komentar.
"Dengan keputusan ini pasti akan dilakukan sebuah gerakan, dan siapapun akan bisa menumpang pada gelombang ini. Saya biarkan, saya tidak pernah men-delete, saya biarkan kawan-kawan mengekspresikan semuanya ya marah ya protes mencaci memaki itu," ujar Ganjar seperti dikutip dalam pernyataan resminya, di Jakarta, Selasa (4/4).
Politikus PDIP itu tidak masalah jika harus dikecam dengan sikap tegas yang diambilnya. Dia menegaskan akan berpegang pada sikapnya menolak kehadiran Timnas Israel ke Indonesia.
"Bahkan sampai pada posisi mereka bicara sangat politis sekali, enggak sudi pada partai, enggak sudi ada GP itu suatu sikap," katanya.
Meski demikian, Ganjar mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak menyerang keluarganya dalam polemik tersebut.
"Hanya satu saja protes keras saya, silahkan kritik Ganjar, silahkan hajar Ganjar, tetapi jangan hajar anak dan istri saya, itu yang saya tidak terima. Silakan baca saja saya tahu kok ini konsekuensinya pasti akan menjadi seperti itu," ujarnya.
Di sisi lain, Ganjar menyampaikan tidak memiliki motivasi untuk mendapat keuntungan elektoral dengan menolak keikutsertaan Israel.
Dia menegaskan sikapnya murni panggilan ideologi dan konstitusional.
"Kalau mau cerita elektoral, kalau saya mau cerita elektoral juga, ngapain kesempatan itu diambil (keluarkan statement), ambil saja jalur aman, tidak usah statement,” kata Ganjar.
Dia pun menilai PDI Perjuangan juga sudah punya hitung-hitungan sendiri sebelum menyatakan sikap politiknya.
"Apakah elektoralnya dipertimbangkan, pasti. Tetapi mana di antara pilihan itu harus dilakukan. Ini lebih kepada sikap ideologis konstitusional tadi,” pungkas Ganjar.(mcr10/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: