Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, berharap Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) dapat mempercepat pencapaian SDGs Desa, khususnya di wilayah timur Indonesia.
Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini menjelaskan Program Tekad yang dirancang Kemendes PDTT bersama International Fund for Agriculture Development (IFAD) telah terbukti membantu mempercepat pembangunan desa di Indonesia.
Baca Juga: Berbasis SDGs Desa, Gus Halim: Program 'Tekad' Turunkan Kemiskinan di Indonesia Timur
"Program ini harus bisa memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan ekonomi desa," jelas Gus Halim dalam keterangannya, Rabu (13/4/2023).
Menurutnya, program Tekad menargetkan terjadi peningkatan penghasilan sekitar 412.300 rumah tangga dan memberi manfaat untuk 1.855.350 orang di 500 desa inti, 1.220 desa klaster di 25 kabupaten dari 6 provinsi wilayah Indonesia Timur.
Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang baik antara kader kampung dengan pendamping desa di lapangan agar program tersebut berhasil melalui peningkatan status desa yang signifikan di wilayah sasaran program.
Baca Juga: Musdes Demi Wujudkan Sinergi, Gus Halim: Ini Wujud Transparansi Pembangunan Desa
Sementara itu, Country Director IFAD, Hani Elsadani mengaku siap berkolaborasi dengan siapa pun. Pihaknya juga mengaku selalu merespons prioritas pembangunan pemerintah untuk menghilangkan kesenjangan dan mengurangi ketidaksetaraan di Indonesia Timur.
"Program ini adalah untuk meningkatkan tata kelola lokal dan juga proses perencanaan desa inklusif untuk mencapai transformasi ekonomi desa yang lestari dengan membangun potensi lokal," imbuh Hani Elsadani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas