Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berbasis SDGs Desa, Gus Halim: Program 'Tekad' Turunkan Kemiskinan di Indonesia Timur

Berbasis SDGs Desa, Gus Halim: Program 'Tekad' Turunkan Kemiskinan di Indonesia Timur Kredit Foto: Kemendes PDTT
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) di wilayah timur Indonesia melaksanakan tiga fokus garapan.

Kolaborasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) ini berupaya menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia, khususnya di desa-desa.

Baca Juga: Musdes Demi Wujudkan Sinergi, Gus Halim: Ini Wujud Transparansi Pembangunan Desa

"Dalam program ini, Kemendes PDTT bersama-sama dengan IFAD berusaha untuk mempercepat rencana tujuan pembangunan desa," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, Rabu (13/4/2023).

Lebih lanjut, Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini mengingatkan agar setiap melaksanakan Program Tekad berdasarkan pada data mikro alias data berbasis SDGs Desa. Melalui data mikro, maka yang menjadi target capaian akan berhasil karena dijamin tepat sasaran.

Gus Halim juga mengingatkan agar setiap Program Tekad dirancang berbasis masalah dan kebutuhan, bukan berbasis pada keinginan segelintir elite, baik itu elite desa maupun elite kabupaten dan provinsi.

"Saya sangat berharap agar program ini bisa dinikmati oleh warga desa, satu hal yang selalu saya tekankan, harus ada yang diterima oleh warga desa, beban anggaran yang kita alokasikan harus banyak yang dibelanjakan untuk warga desa," tandasnya.

Workshop Nasional Pengelolaan Program Tekad ini bertujuan merumuskan langkah-langkah praktis, sistematis, dan terukur untuk percepatan implementasi program.

Program Tekad diharapkan meningkatkan penghasilan sekitar 412.300 rumah tangga dan memberi manfaat untuk 1.855.350 orang di 500 desa inti, 1.220 desa klaster di 25 kabupaten dari 6 provinsi wilayah Indonesia Timur, yaitu Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Percepat Sektor Pangan Indonesia Timur, Kemendes PDTT Fokus Kerjakan Program TEKAD Tahun Ini

Gus Halim meminta agar 1.720 desa yang menjadi sasaran dalam Program Tekad tersebut dapat menjadi desa percontohan bagi puluhan ribu desa lainnya di Indonesia.

"Karena itulah, model inovasi yang dikembangkan harus dicatat dan disebarluaskan ke seluruh desa di Indonesia," pungkas Gus Halim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: