Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Semakin Mendekatnya Perebutan Kursi Jokowi, Hati Ulama Diluluhkan Anies Baswedan Lagi

        Semakin Mendekatnya Perebutan Kursi Jokowi, Hati Ulama Diluluhkan Anies Baswedan Lagi Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha ternyata menerima kedatangan dari Anies Baswedan jelang Pilpres 2024.

        Hal tersebut menjadi silahturahmi pertama mantan menteri pendidikan tersebut di Ponpes Tahfidzul Quran LP3IA Narukan, Rembang, Jawa Tengah.

        Baca Juga: Kualitasnya Enggak Diragukan, Mahfud MD Cocok Menjadi Duetnya Anies Baswedan: Dia Bisa Mewakili Perubahan

        Dalam silaturahmi tertutup itu, Anies jsempat diajak Gus Baha mengunjungi rumah geladak, yakni rumah peninggalan leluhur Gus Baha yang berusia ratusan tahun.

        “Iya, Pak Anies (Anies Baswedan) bersilaturahmi ke Ponpes Narukan, bertemu Gus Baha dan sempat diajak ke rumah geladak,” ujar KH Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin kakak kandung Gus Baha dikonfirmasi MPI melalui telepon Jumat (14/4/2023).

        Lokasi rumah geladak berada satu komplek dengan pesantren. Sebagai peninggalan leluhur berumur ratusan tahun, rumah geladak dianggap sebagai kediaman yang sakral, terutama bagi dzuriyah Ponpes Narukan.

        Bukan hanya lantaran berbahan kayu jati lawas, tapi di sana tersimpan banyak cerita sejarah.

        Di rumah itu, Rois Aam Syuriah PBNU ke-8 almarhum KH Sahal Mahfudz sewaktu masih kecil pernah diasuh Nyai Fatimah, nenek Gus Baha. Karenanya tidak semua tamu di Ponpes Narukan bisa mengunjungi rumah geladak.

        Baca Juga: Bukan Simbol Perubahan, Mahfud MD Enggak Mungkin Jadi Wakilnya Anies Baswedan: Dia Bagian dari Rezimnya Jokowi

        Ada keyakinan di lingkungan pesantren Narukan, mereka yang pernah belajar di rumah geladak akan menjadi tokoh yang alim. Oleh Gus Baha, Anies Baswedan diajak mengunjungi rumah geladak.

        Sebelumnya, keduanya berbincang di Tegal, yakni salah satu lokasi di pesantren Narukan, tempat di mana Gus Baha biasa menulis kitab dan mutholaah. Menurut Gus Mahasin, pertemuan Anies dan Gus Baha berlangsung gayeng.

        Dalam diskusi itu keduanya lebih banyak memperbincangkan soal Keislaman dan Keindonesiaan.

        Baca Juga: Warga Gusuran Ahok Beri Kesaksian Mengejutkan Soal Manuver Anies Baswedan saat Kampanye: Waktu Itu Dia Datang...

        “Pertemuan berlangsung gayeng, kurang lebih 2,5 jam,” ungkap Gus Mahasin selaku Pimpinan Pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran Narukan dan Ketua Dewan Masayikh.

        Dalam silaturahmi itu Anies Baswedan sempat salat berjamaah bersama para santri Ponpes Narukan. Anies juga berziarah ke makam orang tua Gus Baha, yakni KH Nursalim al-Hafidz dan Nyai Yuchanidz Nursalim. Di depan pusara orang tua Gus Baha, Anies khusyuk berdoa.

        Kemudian juga menziarahi makam Gus Rouf Nursalim, yakni kakak kedua Gus Baha yang pernah menjadi mudir (pimpinan pesantren) Ma’had Aly Pesantren MUS Sarang, asuhan KH Abdurrahim Ahmad.

        “Saya selaku pimpinan pondok pesantren menghaturkan terima kasih kepada Pak Anies yang sudah bersilaturahmi ke Ponpes Narukan,” pungkas Gus Mahasin.

        Seperti diketahui, akhir tahun lalu, Gus Mahasin mengajak para kiai dan santri di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, untuk memberikan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

        Baca Juga: Ujungnya Dibalas Heru Budi, Sikap Gengsian Anies Baswedan Disoroti: Seharusnya, Jangan Dikasih Kesempatan

        "Kiai-santri harus kompak. Pilihan kita ya Pak Anies (Anies Baswedan)," ujar Gus Mahasin dalam acara Halaqah Kebangsaan di Ponpes Ath-Thohirin, Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: