'Uji Nyali' Korea Selatan Usai Tembakkan Amunisi buat Usir Kapal Patroli Korea Utara
Kredit Foto: Istimewa
Sebuah kapal milik Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal patroli Korea Utara (Korut) yang telah melintasi perbatasan maritim de facto kedua negara. Tembakan peringatan dilepaskan karena kapal Korut mengabaikan siaran peringatan dan komunikasi Korsel.
Kepala Staf Gabungan Korsel atau Joint Chiefs of Staff (JCS) mengungkapkan, kapal patroli Korut melanggar Garis Batas Utara atau Northern Limit Line yang berada di dekat Pulau Baekryeong pada Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 11:00 waktu setempat.
Baca Juga: Dokumen Rahasia Amerika Bikin Resah Korea Selatan, Pentagon Ogah Lakukan Ini?
“Perahu berkecepatan tinggi Angkatan Laut kami mengirimkan pesan peringatan dan melakukan tembakan peringatan dan segera menangkisnya,” kata JCS dalam keterangannya pada Minggu (16/4/2023), dikutip kantor berita Korsel, Yonhap News Agency.
JCS mengungkapkan, kapal patroli Korut melewati Garis Batas Utara sejauh dua kilometer. Menurut laporan Yonhap News Agency, kapal kelas Chamsuri yang dikerahkan Angkatan Laut Korsel melepaskan 10 tembakan peringatan dengan meriam otomatisnya.
Tembakan itu seketika membuat kapal patrol Korut mundur dari Garis Batas Utara.
“Militer kami siap menghadapi berbagai provokasi dan menjaga postur pertempuran yang menentukan sambil memantau dengan cermat pergerakan musuh,” kata JCS.
Dalam aksi pengusiran tersebut, kapal milik Angkatan Laut Korsel sempat bertubrukan dengan kapal nelayan Cina. Tiga personel Korsel harus dibawa ke rumah sakit karena cedera yang dideritanya. Salah satu di antaranya dilaporkan mengalami patah tulang.
Peluncuran tembakan peringatan oleh kapal militer Korsel untuk mengusir kapal patroli Korut baru kembali terjadi terhitung sejak Maret tahun lalu. Korut diketahui tidak pernah mengakui Garis Batas Utara. Pyongyang menuntut agar garis tersebut ditarik kembali lebih jauh ke selatan.
Peristiwa di sekitar Garis Batas Utara terjadi ketika Korut tidak merespons panggilan rutin antar-Korea melalui kantor penghubung bersama dan saluran siaga sejak 7 April.
Ketegangan masih tetap membekap wilayah di sekitar Semenanjung Korea. Korut pun masih rutin melakukan uji coba rudal balistiknya. Kegiatan itu tak hanya memicu kekhawatiran Korsel, tapi juga Jepang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: