Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pelantikan Pengurus PDEI Sumut, Rizky Ardiansyah: Wajah Rumah Sakit Terlihat di Emergensi

        Pelantikan Pengurus PDEI Sumut, Rizky Ardiansyah: Wajah Rumah Sakit Terlihat di Emergensi Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Pengurus Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) Sumatra Utara (Sumut) dilantik dari kalangan dokter spesialis dan dokter umum.

        "Tidak semua dokter spesialis yang berminat emergensi. Gitu juga dengan dokter umum nggak semuanya berminat ini. Tapi kita yang berminat emergensi menargetkan kualitas pelayanan emergensi," kata Ketua PDEI Sumut, Rizky Ardiansyah, kepada Forwakes Sumut usai dilantik, Minggu (16/4/2023) sore.

        Baca Juga: Kuartal I, Bank Sumut Sukses Pertahankan Aset Hingga Rp41 Triliun

        Menurutnya, penanganan pasien darurat di rumah sakit harus ditingkatkan dari segi mutu layanan. Ke depannya, PDEI akan memberi masukan ke rumah sakit agar dokter-dokter mendapat pelatihan penanganan emergensi.

        "Jangan hanya tahu ada dokter tetapi nggak dilatih dokternya untuk penanganan emergensi, itukan penting sekali. Wajahnya rumah sakit terlihat di emergensi. Kalau penanganan di IGD bagus pelayanannya, pasti rumah sakitnya dinilai bagus sama masyarakat," ujarnya.

        Rizky memaparkan program awal PDEI Sumut, ke depannya akan membuat rapat kerja, konsolidasi, dan mengusulkan ke pemerintah untuk membuat pelatihan penanganan emergensi bagi para dokter yang bekerja di rumah sakit.

        "Mungkin semua tim di rumah sakit tidak hanya dokter saja. Kalau bisa IGD-nya itu ada standardisasi. Dokternya itu misalnya dia dokter umum dia sudah bisa apa ya kan. Dokter umum atau bisa diganti lagi. Ada penyegaran lah," ungkapnya.

        Saat ditanyakan perihal pelayanan emergensi di Sumut, ia mengungkapkan tidak ada pembanding. Namun, harapan masyarakat sangat banyak agar pelayanan emergensi itu ditangani dengan baik dan pasien tidak ditolak.

        "Jadi ada satu penanganan emergensi yang dilakukan kalau memang keadaan emergensi ditangani dijelaskan kepada keluarga. Kalau memang masalahnya sarana prasarana karena ICU penuh, PICU penuh atau segala macam, maka diambil solusi bagaimana komunikasi antar-rumah sakit. Sehingga pasien ini tidak merasa pasien ditolak. Padahal kalau dijelaskan dan kalau dia dapat penanganan emergensi pasti sudah tenang," tuturnya.

        Selain itu, menurut Rizky, sangat penting menekankan solusi pelayanan emergensi di rumah sakit, misalnya jika ICU penuh, maka tanggung jawabnya seperti apa.

        "Seharusnya rumah sakit yang mencari ICU itu, bukan pasien ya. Seharusnya. Cuma kadang-kadang ada pasien yang tidak sabar sehingga mencari sendiri," ujarnya.

        Baca Juga: Ganjar Sediakan 30 Bus Gratis Bantu 1.367 Pemudik Jateng dari Sumut, Sumsel dan Lampung

        Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan pelayanan gawat darurat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa manusia, seperti saat Covid-19 beberapa tahun lalu, Indonesia dalam keadaan darurat Covid-19 yang memerlukan dokter untuk mencegah dan menyelamatkan masyarakat.

        "Untuk itu, dengan hadirnya PDEI Cabang Sumut, saya sangat mengapresiasi. Sumut butuh itu, kita bisa berkolaborasi, tidak saja saat emergency, tetapi hal lain juga perlu untuk mengatasi permasalahan kesehatan rakyat kita di berbagai daerah di Sumut," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel:

        Berita Terkait