Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Membaca Siasat Sandiaga Uno Tinggalkan Gerindra dan Pilih PPP Jelang Pilpres 2024, Ternyata Karena Ini…

        Membaca Siasat Sandiaga Uno Tinggalkan Gerindra dan Pilih PPP Jelang Pilpres 2024, Ternyata Karena Ini… Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga riset The Strategic Research and Consulting (TSRC) memprediksi akan ada tiga poros koalisi dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. 

        Direktur Eksekutif TSRC, Yayan Hidayat mengatakan katiga poros koalisi dalam Pilpres 2024 tersebut karena manuver politik yang dilakukan beberapa politisi Tanah Air seperti langkah yang dilakukan Sandiaga Uno yang hengkang dari Partai Gerindra.

        Belum lagi, PDIP yang kini sudah mantap mendukung Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres di Pilpres 2023. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengumumkan bahwa kadernya tersebut layak maju sebagai capres pada Jumat (21/4/2023), lalu.

        Baca Juga: Relawan Soal Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar Pranowo: Tentu Akan Dahsyat!

        "Akan ada (tiga) poros koalisi yang berkontestasi pada pemilihan presiden," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/4/2023), melansir Antara.

        Yayan mengatakan ketiga poros tersebut yakni berisikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari PDIP, Golkar, PPP, dan PAN, serta partai non-parlemen PSI dan Hanura dengan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. 

        Poros koalisi kedua merupakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), terdiri dari Gerindra dan PKB dengan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. 

        Adapun terakhir yakni Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres. 

        Yayan menyebut langkah politik yang dilakukan Sandiaga Uno yang resmi keluar dari Gerindra dan ada sinyal baru kalau ia akan gabung ke PPP. 

        Fenomena tersebut, kata dia, membuka ruang lebar bagi Sandiaga melenggang maju sebagai Bakal Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo.

        Selain itu, gabungnya Sandiaga ke PPP merupakan strategi untuk mendekatkan PPP ke kubu Gerindra dan Sandiaga secara tidak langsung menggenggam tiket sebagai cawapres kembali mendampingi Prabowo Subianto. 

        Baca Juga: Ada Udang di Balik Batu, Sah Dukung Ganjar Pranowo Tapi PPP Dorong Sandiaga Uno Jadi Wakilnya…

        "Bagi saya, dua hal ini bisa saja melatarbelakangi keputusan politik Salahuddin Uno," ujarnya.

        "PKB juga berpeluang keluar dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya jika Ketua Umumnya tidak menjadi sebagai cawapres. Tentunya PKB akan mendorong pembentukan poros koalisi nasionalis-religius dengan bergabung ke PDIP karena kecewa pada Prabowo dan Gerindra," tambahnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: