- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Rugi Menyusut Jadi Rp3,9 Triliun, Bos GoTo: Kami Terus Melangkah Menuju Profit
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada kuartal pertama 2023 masih merugi Rp3,9 triliun menurun signifikan sebesar 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp6,4 triliun. Capaian tersebut didorong antara lain oleh pertumbuhan pendapatan serta penurunan insentif dan biaya pemasaran produk.
“Perbaikan pada rugi operasional, sebagian diimbangi oleh faktor non-operasional seperti normalisasi nilai tukar mata uang asing dan penyesuaian nilai wajar instrumen keuangan,” jelas Andre Soelistyo, Direktur Utama Grup GoTo, dalam keterangan resmi yang diterbitkan perseroan di Jakarta, Kamis (27/4/2023).
EBITDA yang disesuaikan perseroan pun tumbuh sebesar 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi minus Rp1,6 triliun. Capaian ini didukung oleh kinerja kuat khususnya dari unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce.
Andre mengatakan bahwa pada kuartal pertama 2023, GOTO terus melangkah menuju profitabilitas. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan EBITDA yang disesuaikan sebesar 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan 49% dibandingkan kuartal sebelumnya. Perseroan telah berada pada pertengahan jalan menuju target EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat.
“Fokus kami pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan. GTV jangka pendek diperkirakan lebih moderat, sejalan dengan strategi Perseroan. Perseroan akan terus membangun infrastruktur ekosistem yang semakin solid untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan menuju profitabilitas dalam jangka panjang,” jelasnya.
Baca Juga: Teruskan Program Perusahaan, GPF Kembali Alihkan 1,05 Miliar Lembar Saham GOTO
Pada kuartal pertama 2023, Perseroan terus meningkatkan monetisasi dan menerapkan penghematan beban usaha secara menyeluruh. Pendapatan bruto meningkat 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp6 triliun, sedangkan biaya insentif dan pemasaran turun sebesar Rp2,6 triliun atau 39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Margin kontribusi Grup mencatatkan angka positif sebesar 0,4% sebagai persentase dari GTV, tumbuh pesat sebesar 224 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp636 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, mengatakan, dengan tercapainya margin kontribusi positif keseluruhan Grup pada kuartal ini, Perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis. Hal ini didukung oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten. Pengelolaan beban operasional tetap secara cermat turut mendukung Perseroan dalam langkahnya mencapai profitabilitas, dan secara signifikan telah mengurangi biaya operasional serta tingkat cash burn.
“Menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan beban juga merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang Perseroan, di mana basis biaya yang lebih rendah akan memberikan kami keleluasaan lebih besar untuk mengalokasikan modal demi percepatan pertumbuhan di masa depan,” jelasnya.
Posisi kas GoTo dan neraca keuangan tetap solid dengan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp26,8 triliun dan fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, di mana Rp1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023. “Perseroan meyakini akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal,” ucap Jacky.
Baca Juga: GoTo Cetak Rugi Hingga Rp40,4 Triliun Sepanjang Tahun 2022, Apa Penyebabnya?
Adapun, EBITDA Grup yang disesuaikan pada kuartal pertama 2023 adalah sebesar minus Rp1,6 triliun atau -1,1% sebagai persentase dari GTV, meningkat 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan 49% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Upaya penghematan beban usaha pada kuartal keempat 2022 telah mengurangi beban operasional berulang (recurring cash operating expenses) hingga Rp460 miliar atau 17% dibandingkan kuartal sebelumnya. Penghematan beban personalia dari langkah yang diambil pada November 2022, adalah sekitar Rp210 miliar, meningkat 13% dibandingkan kuartal sebelumnya. Beban insentif dan pemasaran produk juga turun signifikan yaitu 39% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, mencerminkan total penghematan sebesar Rp2,6 triliun.
Grup GoTo terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan bruto yang positif dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 14%. Hal ini merupakan hasil strategi meningkatkan kesetiaan konsumen dengan memanfaatkan portofolio produk bernilai tambah (value-added products) dan layanan premium.
GTV Grup pada kuartal pertama tahun 2023 adalah sebesar Rp149 triliun, meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan memperkirakan pertumbuhan transaksi dan GTV yang lebih moderat sepanjang paruh pertama tahun ini sejalan dengan upaya Perseroan mempercepat rencananya mencapai profitabilitas berbasis konsumen setia.
Selama kuartal pertama tahun 2023, jumlah konsumen profitabel tetap stabil dan mencapai lebih dari 70% total konsumen. Selain itu, mereka bertransaksi lebih sering dengan GTV per konsumen profitabel yang terus tumbuh secara kuartalan dan menyumbang lebih dari 70% total GTV Grup pada kuartal pertama 2023.
“Fokus Perseroan pada monetisasi mendorong peningkatan take rate Grup secara keseluruhan sebesar 29 bps dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” tutup Jacky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: