Manuver Belanda Berujung KKB Papua, Pengakuan Pendiri OPM: Mereka Ajarkan Kami, Indonesia Itu Musuh!
Tokoh Pendiri Organisasi Papua Merdeka atau OPM, Nicolaas Jouwe buka suara terkait dengan mengapa organisasinya berdiri. Dirinya mengatakan bahwa mereka diciptakan oleh Belanda, hal ini demi menciptakan ketidakstabilan di Indonesia.
Nicolaas Jouwe yang merupakan tokoh pendiri OPM menegaskan bahwa saat Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, wilayah Indonesia termasuk Papua. Namun, Belanda yang tak rela negara bekas jajahannya merdeka, lalu mendirikan OPM untuk mengganggu dan memecah Indonesia
Nicolaas mengungkapkan, pihak Belanda saat itu melarang warga Papua untuk bertemu orang luar negeri, bahkan dengan orang Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga disuruh membuat bendera Bintang Kejora yang saat ini menjadi simbol Organisasi Papua Merdeka.
Belanda mengatakan bahwa orang Papua adalah warga Papua dan mereka itu orang Ameri serta orang Indonesia adalah orang Ameri.
Selain itu Belanda juga mengatakan bahwa orang Indonesia adalah bangsa Melayu bukan bangsa Papua.
“Belanda sengaja bikin ini supaya permusuhan antara kami orang Papua dengan orang Indonesia itu timbul, dan orang Belanda mengajarkan pada saya bahwa Indonesia itu musuh,” ungkap Nicolaas.
Nicolaas menjelaskan bahwa Belanda saat itu memaksa orang Papua untuk membentuk militernya sendiri dan beberapa orang yang fanatik kemudian mendirikan OPM.
Baca Juga: Bukan Mahfud MD, Anies Baswedan Butuh Sosok Ini Demi Menjadi Next Jokowi
“OPM itu tidak lahir dari keinginan bangsa Papua, namun lahir dari pikiran beberapa serdadu Papua dan semua orang Papua juga tidak mengetahuinya,” paparnya.
Menurut Nicolaas, OPM dibentuk dari sebuah kelompok kecil yang dilatih dan merupakan korps sukarelawan dari bangsa Papua.
Nicolaas yang lama tinggal di luar negeri saat berupaya membentuk Papua merdeka kemudian akhirnya sadar dan kembali ke Indonesia, mengungkapkan bahwa masuknya Papua ke Indonesia tak lepas dari pertemuan antara Presiden Soekarno dengan Presiden Kenedy.
Baca Juga: Niat Ngebunuh Warga Muhammadiyah, Pengakuan Ibunda APH: Maaf, Anak Saya Pernah Menderita...
Dalam pertemuan itu Soekarno mengungkapkan bahwa Papua harus masuk ke dalam kedaulatan pemerintah Indonesia.
Kemudian pada 15 Agustus 1962 Belanda dan Indonesia setuju bahawa Papua Barat merupakan wilayah kedaulatan Indonesia.
Pada satu Mei 1963 secara resmi wilayah Papua Barat masuk ke Indonesia. Hanya saja, penyerahan wilayah Papua ke Indonesia menimbulkan masalah politik di Belanda.
Belanda tidak mau melihat orang Papua dimasukkan ke dalam Indonesia dan mereka tetap menginginkan Papua harus berdiri sendiri atau bergabung dengan bangsa lain.
“Saat ini saya diperintahkan untuk membuat bendera Bintang Kejora,” jelas Nicolaas. Masuknya Indonesia sebagai bagian wilayah Indonesia berdasarkan sejarah pembentukan Hindia Belanda. Nicolaas menceritakan bahwa pada 24 Agustus 1828 ada perintah dari Kerajaan Belanda untuk masuk ke wilayah Papua.
Jadi, dengan kata lain wilayah Hindia Belanda diperluas dari Sabang sampai Merauke. Atas dasar itu Soekarno kemudian menyatakan bahwa Indonesia mencakup wilayah dari Sabang sampai Merauke.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar