Sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin, pelaksanaan pembangunan di seluruh wilayah Papua memeroleh perhatian yang besar. Hal itu ditegaskan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Theofranus Litaay.
"Pemerintah menyadari bahwa Papua adalah masyarakat yang religius, di mana peran gereja dan para tokoh agama sangat berpengaruh," kata Theofranus dalam keterangan pers Kantor Staf Presiden, Senin (8/5/2023).
Baca Juga: Kado Paskah Umat Kristiani, Raja Antoni Serahkan Sertipikat Gereja dan Kongregasi di Jayapura
Dalam keterangan persnya, dia menyatakan Presiden Jokowi secara teratur melakukan berbagai rapat koordinasi terkait Papua. Hal itu ditunjukkan melalui pengawasan dan memperbaharui instrumen guna meningkatkan partisipasi masyarakat.
"Salah satu pendekatan pembangunan yang diterapkan adalah pelibatan berbagai lembaga keagamaan, adat, dan masyarakat (perempuan dan pemuda) sesuai arahan Undang-Undang nomor 2 tahun 2021 tentang Perubahan UU Otonomi Khusus Papua tahun 2001," terang Theofranus.
Theofranus menjelaskan keterlibatan gereja sangat kentara dalam pembangunan Papua. Pemerintah senantiasa berkonsultasi dengan para pimpinan gereja di Papua, yang mana telah berhimpun di dalam organisasi PGGP (Persekutuan Gereja-gereja Papua) dan PGGPB (Persekutuan Gereja-gereja Papua Barat).
"Hal ini nampak dalam beberapa kebijakan misalnya rapat koordinasi pembangunan yang secara khusus mengagendakan materi usulan gereja."
"Dalam acara PON XX di Papua turut memanfaatkan berbagai fasilitas lembaga pendidikan milik gereja dan meningkatkannya sehingga bisa dimanfaatkan sesudah PON bagi pendidikan," sambung Theofranus.
Theofranus pun menyoroti Inpres nomor 9 tahun 2020. Kemudian melalui Badan Percepatan Pembangunan Papua dalam Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) yang menegaskan gereja-gereja di Papua berperan aktif mengakselerasi percepatan pembangunan wilayah Pulau Papua.
"Presiden dan Wapres juga sering melibatkan kementerian teknis ke Papua untuk membahas realisasi program-program kemitraan pemerintah dengan aspirasi dari gereja-gereja di Papua," kata Theofranus.
Bahkan, Theofranus menegaskan komitmen Presiden meresmikan PYCH (Papua Youth Creative Hub) bisa dimanfaatkan bagi kreativitas pemuda gereja di Pulau Papua.
Theofranus menyampaikan beberapa program yang mendapat prioritas, antara lain program Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK), pendampingan dan pemberian dana usaha, bantuan sosial, layanan kesehatan dan pendidikan di wilayah pedalaman, serta penanganan stunting.
"Pemerintah juga mendukung terbentuknya pembentukan Papua Christian Center (PCC), sebuah badan otonom yang ditujukan untuk menjadi wadah kajian dan analisis, memberikan penguatan gereja di Papua sekaligus sebagai mitra pemerintah dalam penyusunan dan eksekusi program di Papua," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: