Cara Menentukan Jumlah Menu di Bisnis Kuliner, Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Memutuskan Ya!
Memikirkan jumlah menu saat baru memulai bisnis kuliner memang gampang-gampang susah. Tetapi, jangan sampai gegabah sehingga apapun mau dijual sampai tidak melihat faktor lainnya. Oleh karena itu, kamu perlu melihat dari banyak sudut pandang, kira-kira menu apa saja ya yang cocok untuk bisnis yang baru kamu mulai ini?
Mengutip YouTube Foodizz Channel di Jakarta, Jum'at (12/5/23) berikut ulasannya!
1. Konsep usahanya
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan melihat konsep usahanya. Kemudian, coba lirik kompetitor atau bagaimana pasarnya. Posisikan diri sebagai target market atau konsumen, kira-kira apa yang mereka harapkan dari bisnis kamu?
Baca Juga: Cara Merekrut Karyawan yang Tepat untuk Bisnis Kuliner, Ternyata Pengalaman No. 2 Lho!
Jika sudah maka kamu bisa menentukan seberapa banyak menu yang harus kamu persiapkan. Misalnya, kamu ingin membuka warung makan, itu berarti sama halnya dengan Warteg atau Warung Nasi, di mana terdapat lauk-pauk dan lainnya. Jadi, diperlukan banyak variasi menu, bukan?
Tapi lain hal jika kamu ingin membuka bisnis burget, menunya tidak akan sebanyak warung nasi dong ya!
Bahkan, ada juga bisnis yang hanya menjual satu menu tapi laku lho. Jadi, semua itu bergantung pada konsep usahanya. Kenapa bisa hanya satu produk yang dijual tapi tetap laku ya? Nah, biasanya karena memang produk tersebut spesial.
2. Proses Persiapannya
Bisnis kuliner bukan semata-mata hanya soal marketing. Tetapi marketing diperlukan untuk mendatangkan konsumen. Oleh karena itu, untuk bisnis yang bisa stabil dan berjalan lancar, diperlukan pelayanan yang baik dan cepat, serta kualitas produk yang terjaga. Dua hal tersebut dapat dilihat dari proses persiapan produknya.
Jadi menyiapkan menu tidak hanya soal 'nama menu' saja tetapi juga bagaimana resep dan proses persiapannya. Apakah memakai vendor, produksi sendiri atau membuatnya langsung di outlet. Sehingga, harus kamu pikirkan proses persiapannya, misalnya dibuat setengah jadi di rumah produksi atau memesan di vendor. Dengan demikian, outlet tinggal menyiapkan secara sederhana.
3. Waste atau Bahan Sisa
Semua bisnis wajib memiliki data. Jika bisnis sudah berjalan, maka kamu akan mengetahui apakah pelanggan akan ramai atau tidak. Sehingga, diperlukan ketelitian dalam membuat stock, jangan sampai menjadi terbuang sia-sia. Dengan sistem di database, maka kemungkinan trejadinya waste atau bahan sisa akan semakin kecil.
4. Bisa ditambah dengan berjalannya waktu
Menu bisa ditambah seiring dengan berjalannya waktu. Jadi, jangan terlalu pusing dulu soal menu yang akan dijual. Tetapi kamu bisa membuat menu yang spesial, misalnya telur dadar raksasa agar konsumen melirik bisnis kamu.
5. Evaluasi dengan berjalannya waktu
Kewajiban yang harus dilakukan pebisnis setiap bulannya adalah melakukan evaluasi, kira-kira menu apa saja yang paling disukai konsumen. Sehingga, kita bisa melakukan menu engineering dengan menghilangkan menu yang kurang atau tidak laku, kemudian kita ganti dengan menu baru yang inovatif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: